KUNINGAN (MASS) – Guna lebih mengasah skill fotografi, Divisi Humas dan Dakwah menyelenggarakan pelatihan fotografi selama dua hari (12-13/12/2025). Pelatihan tersebut dikhususkan bagi Tim Media baik HK 1 maupun HK 2. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kampus STIS Husnul Khotimah.
Pelatihan menghadirkan pemateri dari kalangan praktisi sekaligus akademisi, Daniel Handoko, S.I.Kom., M.I.Kom., Ph.D., dosen di salah satu universitas di Jakarta. Pada hari pertama, peserta mendapatkan materi dasar fotografi yang dilanjutkan dengan praktik langsung melalui sesi hunting foto di luar ruangan. Materi yang disampaikan langsung diaplikasikan peserta dalam pengambilan gambar di lapangan.
Memasuki hari kedua, pelatihan difokuskan pada fotografi studio. Peserta dibekali pemahaman sekaligus praktik langsung mengenai pengaturan pencahayaan, posisi objek, hingga pengaturan kamera yang tepat untuk menghasilkan foto berkualitas.
Kepala Divisi Humas dan Dakwah Pondok Pesantren Husnul Khotimah, KH. Imam Nur Suharno, M.Pd., dalam sambutannya menekankan pentingnya pelatihan yang berorientasi pada perubahan dan dampak nyata. Ia mencontohkan perlunya evaluasi sebelum dan sesudah pelatihan agar hasilnya dapat terukur dan tidak sekadar menggugurkan program.
“Pelatihan ini harus memiliki efek ta’tsir dan perubahan. Ada perbedaan sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan. Jika tidak, maka pelatihan hanya akan menjadi formalitas,” ujarnya.
Tim media HK sedang praktik langsung fotografi dengan Daniel Handoko selaku trainer. (foto : dok. HK)
Lebih lanjut, Imam menegaskan, kerja media merupakan ujian keikhlasan yang besar. Keikhlasan, menurutnya, harus dijaga sejak awal proses, saat pelaksanaan, hingga setelah karya dipublikasikan.
“Media itu ujian keikhlasan. Saat mengambil gambar kita bisa ikhlas, tetapi ketika mendapat pujian, keikhlasan itu sering kali hilang. Maka keikhlasan harus dijaga di awal, di tengah, dan di akhir,” tegasnya.
Ia juga menambahkan, karya media seharusnya tidak hanya menyentuh aspek visual atau pemikiran (fikriah), tetapi juga menyentuh hati (qolbiyah), sehingga bermuara pada amal nyata. Di tengah derasnya arus konten negatif di media sosial, pelatihan ini diharapkan mampu melahirkan karya-karya positif yang memberi dampak baik bagi umat dan lembaga.
Sementara itu, pemateri pelatihan Daniel Handoko menjelaskan, dalam fotografi terdapat tiga dasar utama yang wajib dikuasai oleh setiap fotografer.
“Dalam fotografi, ada tiga dasar utama yang wajib dikuasai, yaitu aperture, shutter speed, dan ISO. Ketiganya menjadi fondasi penting sebelum fotografer mempelajari teknik lanjutan lainnya,” jelasnya.
Salah satu peserta pelatihan dari Tim Media HK 2, Hary Setiadi, S.E., mengaku mendapatkan banyak manfaat dari materi hari pertama.
“Di hari pertama pelatihan, kami mendapatkan materi dasar fotografi yang disampaikan secara runtut dan mudah dipahami, mulai dari pengenalan kamera hingga teknik dasar seperti aperture, shutter speed, dan ISO. Materi ini menjadi bekal penting sebelum masuk ke praktik,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Ahmad Dhany dari Tim Media HK 1. Menurutnya, sesi praktik studio di hari kedua memberikan pengalaman yang sangat aplikatif.
“Setelah mendapatkan materi praktik studio foto, kami jadi tahu langsung bagaimana mengatur pencahayaan, posisi objek, dan setting kamera. Praktik ini sangat membantu karena kami bisa langsung mencoba dan mengevaluasi hasil foto sendiri,” tuturnya.
Melalui pelatihan ini, Divisi Humas dan Dakwah berharap kemampuan tim media Pondok Pesantren Husnul Khotimah semakin meningkat, baik dari sisi teknis fotografi maupun dari sisi nilai dan makna karya yang dihasilkan sebagai media dakwah. (didin)
