KUNINGAN (MASS) – Kunjungan Kepala BP Taskin (Badan Percepatan Pemberantasan Kemiskinan) RI ke Kabupaten Kuningan, pada Senin (21/4/2025) kemarin, direspon beragam oleh masyarakat Kuningan.
Meski banyak yang mengapresiasi dan menyambut, beberapa pihak justru mempertanyakan hal apa yang dibawa Budiman Sudjatmiko (Kepala BP Taskin RI) ke Kuningan.
Seperti yang juga disampaikan Yusuf Dandi Asih, aktivis pemuda sekaligus mantan Ketua KNPI Kuningan itu, bertanya apa hasil kunjungan Budiman Sudjatmiko ke Kuningan.
“Tidak dalam rangka tendesius, tapi sebagai langkah kerja bersama supaya semua lapisan masyarakat ikut mensukseskan program yang ada. Sejauh ini, saya belum liat ada program yang efektif (soal kemiskinan), masih bergerak by request, bukan by plan,” kata Yusuf, Selasa (22/4/2025).
Yusuf menilai, kemiskinan di Kuningan sendiri bukan sekedar dari faktor sumber daya, tapi kesenjangan dan perubahan karakter. Hal itulah yang perlu disentuh oleh pemerintah. Pemerintah harus hadir memperbaiki kesenjangan.
“Harus ada solusi pengentasan kemiskinan, bukan berlomba memberikan mie dan beras,” ujarnya menyentil.
Seyogyanya, kata Yusuf, grand design dan blue print penyelesaian kemiskinan dibuat dari data sosial yang ada, baru dipilih segmentasi garapan dan pengentasannya.
“Aplikasinya bisa berdasar dari Perbup 30 tahun 2023. Eloknya Perbup itu dijadikan pedoman, bukan cuman hiasan JDIH,” kritik Yusuf menyinggung ranking ke-2 tingkat kemiskinan se-Jawa Barat.
Di akhir, Yusuf kembali mempertanyakan hasil kunjungan Kepala BP Taskin RI ke Kuningan. Ia bertanya hal konkrit apa yang tersisa dari sekedar kemeriahan penyambutan kemarin.
Beberapa pertanyaan kritis dan penting, dipertanyakan untuk BP Taskin yang sudah datang ke Kuningan, mulia dari Bawa program apa ke Kuningan? Bagaimana cara/strategi pengentasan kemiskinan Kuningan?
Kemudian berapa anggaran yang disiapkan untuk program di Kuningan? berapa lama proses pengentasan kemiskinannya? Target pertahunnya berapa persen penurunan kemiskinannya? Pertanyaan-pertanyaan itulah yang dirasa Yusuf harus dijawab Pemerintah pasca kunjungan BP Taskin RI kemarin. (eki)