KUNINGAN (MASS) – Para loyalis H Mamat Robby Suganda MAP, salah seorang kandidat bupati yang akan berlaga di Pilkada Serentak 2018 nanti, merapatkan barisan. Dengan mengambil tempat di RM Arabazta Langlangbuana, Minggu (1/10/2017), mereka mendeklarasikan diri sebagai Bobotoh MR (Mamat Robby).
Koordinatornya dijabat Nur Syamsu dengan posisi sekretaris Elan Jaelani. Kemudian Koordinator Jaringan, Didi Ahdiat dan M Kosim. Selain itu Koordinator Advokasi Nindya Nurhanif serta Koordinator Isu Strategis Lutfi Maulana. Satu lagi Koordinator Komunikasi Publik Mila Karmila dan Dedi Suhaedi.
“Bobotoh MR dideklarasikan memiliki misi untuk membantu meningkatkan electability MR. Kita memperoleh informasi, pada beberapa hasil survey, elektabilitas MR berada pada posisi terbesar kedua setelah petahana,” ujar Nur Syamsu.
Meski elektabilitas kandidat dukungannya sudah besar, namun pihaknya tak mau terlena. Terlebih Oktober ini akan dilakukan survey tahap II atau tahap akhir oleh partai. Elektabilitas MR, imbuh dia, perlu terus digenjot agar lebih meningkat lagi.
“Ini penting karena hasil electability tersebut yang akan digunakan sebagai salah satu variable untuk memutuskan rekomendasi partai,” ungkapnya.
Dalam upaya itu, Syamsu mengatakan, salah satu objek dan targetnya ialah menyasar pemilih pemuda, pemuda dan daerah desa kota. Dia mengaku sangat memahami posisi kandidat yang diusung, saat ini bukan sebagai pejabat public. Untuk itu, kerja politik Bobotoh MR harus lebih giat di sudden death time.
“Jika kubu sebelah pernah mengatakan bahwa kami adalah tim asal Robby senang, maka kami nyatakan itu sesuatu yang benar,” tandasnya.
Ia berkata demikian, sebab Bobotoh MR sudah mewakafkan waktu dan tenaga untuk memenangkan MR. Jika hasil survey, elektabilitas MR berada pada posisi kedua setelah petahana, maka pihaknya akan tetap mempertahankan sekaligus memperkuatnya.
“Kita akan tetap pertahankan dan memperkuat elektabilitas MR agar tetap menempel ketat petahana, atau bahkan bisa melebihi petahana. Biar kami yang lelah, biar kami yang berdarah-darah, yang penting kami senang dan menang,” tekadnya.
Syamsu melanjutkan, perpindahan koordinator Bobotoh MR dari Ilham Ramdani kepada dirinya, karena Ilham akan lebih concern pada tim Menara ’27. Fungsi Menara tersebut menjadi watchdog penyelenggara pemilu dan lebih independen sehingga dilakukan peralihan.
“Adapun kekuatan yang saat ini sudah terbentuk kami memiliki bekal tim Bobotoh MR yang dulu pada saat Pilkada 2013 sudah terbentuk. Saat ini sudah mulai kami sentuh kembali,” sebut Syamsu.
Pihaknya bersyukur, coordinator tiap dapil hingga kecamatan saat ini sudah terbentuk. Namun diakui Syamsu, struktur tersebut tidak sampai tahapan kordes (koordinator desa).
“Maka itu tugas korcam dan anggotanya. Kami akan bersinergi bekerja secara gotong royong untuk menyosialisasikan MR di setiap desa yang menjadi target kami,” pungkasnya. (deden)
