KUNINGAN (MASS) – Sejumlah warga Desa Lebakwangi, Kecamatan Lebakwangi, menggelar aksi demo di Kantor Bale Desa Lebakwangi pada Jumat (31/1/2025) pagi.
Aksi tersebut digelar sebagai bentuk protes terhadap dugaan penyelewengan dana desa mulai dari 2015 sampai puncaknya di tahun 2023 yang menonjol di persampahan dan di tahun 2024 masih banyak dana yang belum terlealisasikan.
Tatang, koordinator aksi, menyampaikan bahwa warga merasa prihatin terhadap kondisi desa yang terus mengalami penyimpangan dalam pengelolaan dana desa.
“Sebelumnya kami telah melakukan audiensi dengan aparatur Desa Lebakwangi dan BPD, namun permasalahan ini terus berulang. Saat ini, hak-hak kelembagaan seperti kader Posyandu, Linmas, dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) tidak dibayarkan. Kami tidak tahu ke mana dana tersebut mengalir, karena hanya kepala desa yang bertanggung jawab sebagai pengguna anggaran,” ujarnya.
Menurut Tatang, jumlah dana yang belum terealisasi pada tahun 2024 diperkirakan mencapai Rp250 juta. Sementara itu, pada tahun 2023, ada banyak anggaran yang juga tidak tersalurkan dengan baik.
Baca: https://kuninganmass.com/di-hadapan-massa-aksi-kuwu-lebakwangi-bacakan-surat-pengunduran-diri/
Masyarakat menilai bahwa selain kepala desa, ada kemungkinan perangkat desa lain yang terlibat dalam dugaan penyimpangan ini. Oleh karena itu, mereka menuntut adanya reformasi dalam kepemimpinan desa.
“Kami mencintai Desa Lebakwangi dan ingin perubahan yang lebih baik. Masyarakat akan mengawal kasus ini sampai tuntas. Terlebih, pada audiensi tanggal 6 Januari 2025, kepala desa telah menyatakan kesiapannya untuk mengundurkan diri jika permasalahan ini tidak terselesaikan. Kami hanya menagih janji yang sudah ditandatangani,” tambahnya.
Aksi sendiri diikuti berbagai elemen masyarakat. Nampak pihak aparat keamanan berjaga dalam aksi tersebut. Kepala dan aparat desa, juga menemui ratusan pendemo dan menyampaikan jawab terbuka. (ddn/mgg)