KUNINGAN (MASS) – Jangan pernah meremehkan dalam bertutur kata. Terdapat sebuah ungkapan yang tidak asing “mulutmu harimaumu”. Ungkapan tersebut mengingatkan kepada kita semua agar ekstra berhati-hati dalam bertutur kata. Salah bertutur kata bisa berakibat fatal.
Jauh sebelumnya, Al-Quran telah menjelaskan, jika seseorang mampu bertutur kata dengan baik dapat mengantarkan masuk surga dengan penuh kenikmatan di akhirat. Firman Allah SWT:
“Maka Allah memberi pahala kepada mereka atas perkataan yang telah mereka ucapkan, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah balasan (bagi) orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Al-Ma’idah [5]: 85).
Sebaliknya, tutur kata yang tidak bijak menyebabkan pelakunya mendapatkan kutukan dan tenggelam ke dasar neraka. Firman Allah SWT:
“Dan orang-orang Yahudi berkata, Tangan Allah terbelenggu. Sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu, padahal kedua tangan Allah terbuka; Dia memberi rezeki sebagaimana Dia kehendaki. Dan (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu pasti akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan mereka. Dan Kami timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari Kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya. Dan mereka berusaha (menimbulkan) kerusakan di bumi. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Ma’idah [5]: 64).
Sebab tutur kata pula, maka pasukan kaum muslimin mengalami kekalahan di awal pertempuran dalam perang Hunain. Firman Allah: “Sungguh, Allah telah menolong kamu (mukminin) di banyak medan perang, dan (ingatlah) Perang Hunain, ketika jumlahmu yang besar itu membanggakan kamu, tetapi (jumlah yang banyak itu) sama sekali tidak berguna bagimu, dan Bumi yang luas itu terasa sempit bagimu, kemudian kamu berbalik ke belakang dan lari tunggang-langgang.” (QS. At-Taubah [9]: 25).
Coba kita perhatikan fenomena saat ini, akibat dari tutur kata yang tidak bijak dapat berbuah hukum sosial hingga penjara. Di Tanah Air misalnya, akibat dari ketidakmampuan seseorang menjaga tutur kata, seorang figur atau pejabat publik pun mendapatkan hukuman sosial dari masyarakat hingga kehilangan jabatan. Itu buah yang didapatkan di dunia dari akibat tidak bijak dalam bertutur kata, belum lagi nanti di akhirat.
Menurut Islam, orang yang menyakiti orang lain dengan lisannya akan mendapatkan balasannya di akhirat kelak. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba yang mengucapkan suatu perkataan yang tidak dipikirkan apa dampaknya akan membuatnya terjerumus ke dalam neraka yang dalamnya lebih jauh dari jarak timur dengan barat.” (HR Bukhari dan Muslim).
Semoga Allah SWT melindungi kita kaum muslimin agar dapat bertutur kata dengan bijak sehingga terhindar dari hal yang tidak diinginkan. Amin.
Imam Nur Suharno
Kepala Divisi Humas dan Dakwah Pesantren Husnul Khotimah, Kuningan, Jawa Barat