KUNINGAN (MASS) – Bertahun-tahun lamanya, warga Desa Randusari Kecamatan Cibeureum menikmati jalanan yang rusak. Menurut warga setempat, rusaknya jalan sepanjang 2 km tersebut dampak dari mega proyek pembangunan Waduk Cileuweung.
“Kurang lebih 3 tahunan jalan di sini mengalami kerusakan cukup parah. Awalnya sering dilewati kendaraan-kendaraan proyek yang memuat peralatan dan bahan material. Sekarang sih ada jalan sendiri, jadi gak lewat sini lagi,” tutur Wasnah (60) saat dikonfirmasi kuninganmass.com.
Sejak 3 tahun itu, menurut Wasnah, janji perbaikan jalan selalu dilontarkan. Namun hanya sekadar diukur tanpa realisasi. Sedangkan untuk menggunakan dari APBDes setempat, tidak mencukupi.
“Kalau gang-gang sih bagus. Cuma jalan saja yang rusak parah. Kalau gak salah sudah 3 tahunan. Pernah ada yang ngukur jalan, tapi Cuma ngukur saja,” ungkapnya.
Disamping bertujuan mulia untuk menampung air dalam kapasitas besar, rupanya pembangunan waduk berdampak kurang baik bagi masyarakat. Bukan hanya pembebasan lahan yang terkesan semrawut, kerusakan infrastruktur jalan akibat proyek itu pun merugikan masyarakat.
Ini dibenarkan Sugiarto (30), pemuda Desa Randusari. Ia mengatakan jalan tersebut sudah diukur untuk diperbaiki dan dilebarkan. Namun nyatanya bertahun-tahun lamanya sampai sekarang ini jalanan tersebut tak kunjung juga diperbaiki.
“Dulu memang pernah diukur untuk diperbaiki bahkan sudah dua kali dilakukan pengukuran, namun ditunggu-tunggu belum juga diperbaiki, jadi ya sebagai antisipasi kami saer jalannya (ditimbun dengan tanah/batu) karena mengingat akhir-akhir ini musim hujan,” kata Sugiarto.
Sementara itu, ada atau tanpa adanya kunjungan Presiden Jokowi, proyek waduk tertutup. Saat kuninganmass.com hendak masuk pun, petugas jaga tidak mengijinkan. (argi)