KUNINGAN (MASS) – Kasus perampokan yang terjadi di rumah Bos Aneka Sandang H Udin menjadi perbincangan hangat di Kabupaten Kuningan, maka tidak heran publik ingin mengetahui kabar penangkapan pelaku.
Pelaku sediri menggunakan topeng dan juga membawa sejata tajam berupa samurai. Menurut pengakuan dari korban pelaku berjumlah sekitar 20 orang.
“Kalau ada gambar pelaku ditangkap itu hoax. Saat ini kami terus berkerja mengungkap kasus ini,” ujar Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP Danu Radtia Atmaja, Minggu (17/5/2020) malam.
Sebelumnya, pasca ada laporan perampokan di rumah Bos Aneka Sandang di Desa Pangkalan Kecamatan Ciawigebang, Satreskrim Polres Kuningan langsung bergerak.
baca berita sebelumnya: https://kuninganmass.com/incident/rumah-mewah-milik-bos-aneka-sandang-dirampok-pe-ghuni-disekap/
Polisi mengumpulkan data dari korban juga dari para saksi. Agar tidak banyak warga yang masuk, polisi langsung memasang police line.
“Kasus perampokan Ciawi masih kita dalami dan kita kembangkan. Satreskrim sudah ke TKP tadi malam. Kemudian dari keterangan korban dan saksi sudah kita kumpulkan,” ujar Kapolres Kuningan AKBP Lukman Syafriel Dandel Malik SIK, Minggu pagi (17/5/2020).
baca berita sebelumnya: https://kuninganmass.com/incident/warga-sempat-kejar-perampok-bersamurai/
Karena masih dalam pendalaman, maka untuk teknis penyedikannya tidak bisa sampaikan ke publik. Tapi pihaknya , sudah ada petunjuk.
“Dari pengakuan korban pelaku berjumlah sekitar 20 orang . Sementara kerugian materil masih didata , karena ada barang maka kita uangkan,” jelasnya.
baca berita sebelumnya:https://kuninganmass.com/incident/perampokan-2011-kerugian-uang-rp12-miliar-dan-emas-5kg-berapakah-yang-sekarang/
Terpisah, adik korban H Udin dan Hj Eti, yakni H Dede Sembada mengaku, curiga dengan perampok karena mereka mengetahui seluk belok rumah dan mereka langsung mengarah ke titik sasaran yaitu kamar kakanya.
“Jalmi na ngange tergos sadaya tapi siga nu tos terang seluk beluk bumi da langsung terang ka titik sasaran kamar A Haji Udin,” ujar Desem dalam bahasa Sunda. (agus)