KUNINGAN (MASS) – Meski berdekatan dengan minimarket modern, Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Kadiskopdagperin) Kuningan, U Kusmana S Sos M Si, menyebut PLUT yang dikelolanya tidak merasa tersaingi.
Hal itu, disampaikan U Kusmana pada kuninganmass.com, Rabu (6/7/2022) pagi, mengomentari pemberitaan tentang PLUT dan minimarket tang berdampingan.
PLUT (Pusat Layanan UMKM Terpadu), sebut Kadis, secara fungsi dan tujuannya memang berbeda dengan minimarket modern. Karenanya, tidak ada persaingan.
“Tidak ada masalah, karena tujuan, fungsi dan peran antara PLUT dan minimarket sangat berbeda,” ujarnya menjawab.
Baca : https://kuninganmass.com/minimarket-pinggir-plut-umkm-kalah-saing/
Dikatakannya, PLUT secara fungsi justru mengurusi dari hulu. Mulai dari mulai peningkatan kapasitas, pembiayaan, kualitas produk, packaging, sampai manajerial.
Meskipun begitu, melalui PLUT, para UMKM tetap diberikan pengetahuan tentang bagaimana marketing, baik itu secara online maupun offline.
“PLUT itu, semacam kliniknya UMKM. Kalo minimarket kan murni perdagangan,” ungkapnya.
Menurut U Kusmana, minimarket berdekatan dengan PLUT itu tidak masalah. Apalagi, minimarket itu, sudah berdiri sesuai ijin-ijin yang berlaku.
Saat ditanya apakah itu minimarket yang membuatnya “ngambek” baru-baru ini, U Kusmana menjawab, kalo “ngambeknya” itu bersifat umum, menyeluruh, tidak spesifik.
Baca : https://kuninganmass.com/kadiskopdagperin-ngambek-toko-modern-belum-akomodir-umkm-lokal/
Seperti diberitakan sebelumnya, DIskopdagperin baru-baru ini pihaknya mengumpulkan pengusaha ritel. Ada setidaknya 13 toko ritel yang diundang, dan 12 hadir 1 absen.
Saat itu, kata U Kusmana, kondisinya sedang membahas keberpihakan ritel pada UMKM sesuai dengan SE dan MoU, yang sudah disepakati bersama, tentang Ritel siap mengakomodir UMKM.
Karena, saat dievaluasi ternyata masih ada ritel besar yang baru mengakomodir 1 UMKM saja. Meski ada juga yang membanggakan, ritel tapi sudah mengakomodir sampai 50 UMKM.
“Wajarlah sedikit ngambek, kita menagih janji SE dan MoU itu, karena saat April kita undang, itu siap semua. Bukan ngambek ke owner, tapi ke menejemen, karena mungkin owner nggak tahu,” sebutnya.
Di zamannya menjabat sebagai Kadiskopdagperin ini, U Kusmana memang merancang agar toko ritel ini bisa mengakomodir pada UMKM, tentu dengan ketentuan dan kualitas yang di-kurasi terlebih dahulu.
Pengakomodasian UMKM itu, dilakukan Diskopdagperin dengan mendorong dan dikeluarkannya SE Bupati tentang kemitraan ritel dan UMKM lokal (April 2021), serta MoU dengan minimarket pada Jambore (Desember 2021) lalu.
Di akhir wawancara, U Kusmana juga sempat manjawab perihal rencana PLUT yang dicanangkan punya foodcourt untuk olahan khas Kuningan dan galeri UMKM. Dirinya mengaku, sudah meminta anggaran ke Bupati sebesar 1,8 M namun belum di acc tahun lalu.
“Desainya sudah ada. Tadinya buat foodcourt, makanan khas Kuningan seperti hucap, surabi bakso tadinya begitu,” jawabnya kala ditanya rencana penggunaan lantai atas PLUT.
Nantinya, lanjut U Kusmana, perantau atau pengunjung yang ke Kuningan, jajannya tidak hanya fokus di taman kota saja. Tapi bisa juga menikmati jajanan dari lantai atas PLUT, sembari terlihat pemandangan Gunung Ciremai.
Selain foodcourt, rencananya ingin ada juga galeri UMKM di dalamnya. Semacam etalase untuk produk-produk UMKM.
“(Yang saat ini ada di luar, red) Itu mandiri, (di luar PLUT) dengan desa (urusannya),” jawabnya saat ditanya, apakah yang kini berdagang di sekitar PLUT binaanya atau bukan. (eki)