KUNINGAN (MASS) – Jumlah tempat ibadah bagi umat Islam di Kabupaten Kuningan rupanya begitu banyak. Berdasarkan data yang dimiliki DMI (Dewan Masjid Indonesia) Kuningan tercatat sedikitnya 5.239 tempat ibadah yang tersebar di 361 desa dan 15 kelurahan.
Dari angka sebanyak itu, terdiri dari 706 masjid, 1.081 mushala dan 3.506 langgar. Data ini diungkapkan pada kajian malam kemisan di Masjid Syiarul Islam, tadi malam (28/3/2018).
Dengan jumlah sebanyak itu, rupanya belum bisa diimbangi dengan kemakmurannya. Ketua DMI Kuningan, H Ugin Lugina saat mengisi materi memaparkan beberapa masalah yang melatarbelakanginya.
“Ada 3 masalah pokok terkait hal ini yakni pertama SDM yang ikut berjamaah di tempat ibadah tidak lebih sekitar 15-20 %, kedua, siapa yang bertanggung jawab memakmurkan mesjid dan yang ketiga, kemakmuran masjid umumnya masih berlangsung secara musiman,” ungkapnya.
Upaya keras dilakukan DMI dalam upaya mengatasi masalah kemakmuran dengan menggulirkan beberapa program. Seperti yang diutarakan Wakil Ketua DMI dr Asep Hermana, SPB, FINACS., MM, terdapat 10 program unggulan guna mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Tujuannya untuk mewujudkan masjid sehat, semangat berjamaah serta dinamis sesuai dengan visi DMI.
“(1) perbaikan sound system, (2) aplikasi masjid, (3) media digital, (4) masjid bersih dan sehat, (5) pemberdayaan ekonomi berbasis masjid, (6) sertifikasi tanah waqaf, (7) arsitektur masjid, (8) pendidikan, (9) dakwah, dan (10) wisata religi berbasis masjid,” sebutnya.
Pantauan kuninganmass.com, kajian malam kemisan tampak ramai dan banyak diikutu generasi muda Kuningan berstatus pelajar maupun mahasiswa. Kegiatan ini didukung oleh pemda, DKM Syi’arul Islam, DMI, RS El-syifa dan Radio QU.
“Dengan diadakannya kajian keislaman pada setiap malam kamis, kami berharap semoga kegiatan ini merupakan upaya memperdalam pengetahuan dan pemahaman mengenai persoalan agama dan kehidupan,” ucap Ugin. (argi)