KUNINGAN (MASS) – Acara puncak Seren Taun 1950 Taun Saka Sunda tanggal 22 Bulan Rayagung digelar Hari Kamis (14/9/2017) dan dipusatkan di Paseban Tri Panca Tunggal Lingkungan Puhun Kelurahan Cigugur Kecamatan Cigugur.
Acara dihelat dari jam 08.00 -11.30 WIB itu dihadari ribuan orang. Tampak hadir Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH, Dandim 0615 Kuningan Letkol Inf Arief HidayatSIp, Kapolres Kuningan yang diwakili oleh Kabag Sumda Polres Kuningan Kompol F.J.S. Wijaya Kusumah, SE.
Tampak pula Pupuhu Adat Sunda wiwitan Pangeran Djatikusumah, Anggota DPR RI Komisi IX dari Fraksi PDIP yang juga dari Kaukus Pancasila Puti Guntur Sukarno Putri Sip. Kemudian Ketua DPRD Kabupaten Kuningan Rana Suparman Ssos, Ketua Umum panitia Seren Taun 2017 Dewi Kanti dan banyak lagi tamu undangan.
Pada acara puncak itu dilakukan penumbukan padi pada sebanyak 22 kwintal yang tepat di lakukan pada tanggal 22 Rayagung. Angka tersebut juga memiliki makna tersendiri. Bilangan 22 dimaknai sebagai rangkaian bilangan 20 dan 2.
Padi berjumlah 22 itu ditumbuk 20 kwintal yang dibagikan kepada masyarakat dan 2 kwintal digunakan sebagai benih. Bilangan 20 merefleksikan unsur anatomi tubuh manusia.
Baik laki-laki ataupun perempuan memiliki 20 sifat wujud manusia, adalah 1. getih atau darah, 2. daging, 3. bulu, 4. kuku, 5. rambut, 6. kulit, 7. urat, 8. polo atau otak, 9. bayah atau paru, 10. ari atau hati.
Lalu, 11. kalilipa atau limpa, 12. mamaras atau maras, 13. hamperu ataun empedu, 14. tulang, 15. sumsum, 16. lamad atau lemak, 17. gegembung atau lambung. 18. peujit atau usus. 19. ginjal dan 20. jantung.
Ke 20 sifat diatas menyatukan organ dan sel tubuh dengan fungsi yang beraneka ragam, atau dengan kata lain tubuh atau jasmani dipandang sebagai suatu struktur hidup yang memiliki proses seperti hukum adikodrati. Hukum adikodrati ini kemudian menjelma menjadi jirim ( raga ), jisim ( nurani ) dan pengakuan ( aku ).
Sedangkan bilangan 2 mengacu pada pengertian bahwa kehidupan siang dan malam, suka duka, baik buruk dan sebaginya. Dalam upacara seren taun yang menjadi objek utama adalah padi.
Padi dianggap sebagai lambang kemakmuran karena daerah Cigugur khususnya dan daerah sunda lain pada umumnya merupakan daerah pertanian.
Dari pantauan kuninganmass.com selian acara penumbukan padi juga ada pertunjukan Tari Jamparing Hapsari, Tari Puragabaya Gebang,v Tari Angklung Kenekes dari Suku Baduy Banten, Tari Angklung Buncis dari Paseban, Tari Buyung dari Paseban, Festival Memeron dan Pagelaran Ngajayak.
Sementara itu pada malam hari dilanjutkan dengan pentas seni Dangiang Ki Sunda pimpinan Bupati Purwakarta Bp H Dedi Mulyadi. Sekedar informasi kegiatan Seren menjadi daya tarik wisata sehingga selalu dihadiri ribuan orang. (agus)