KUNINGAN (MASS) – Elektabilitas PAN di Kuningan yang rendah dari hasil survei Jamparing Research (JR) membuat H Udin Kusnaedi MSi selaku ketua partai angkat bicara. Tanpa menjelekkan JR, ia ingin menjadikan hasil survei tersebut sebagai motivasi.
“Bagi kami Partai Amanat Nasional itu merupakan motivasi agar kita lebih giat lagi mensosialisasikan PAN ke masyarakat,” tegas mantan cawabup yang kalah di Pilkada 2018 kemarin itu, Jumat (19/10/2018).
Yang terpenting menurutnya, pada Pileg 2019 nanti PAN di Kuningan bisa merebut perolehan kursi sesuai target. Itu, sambung Udin, merupakan tolok ukur kemenangan partai politik.
“Insya allah caleg dari PAN akan bisa membuktikan itu di tanggal 17 april 2019 nanti. Karena kita tiap dapil diisi oleh caleg-caleg yang mempunyai kapasitas mumpuni untuk memenuhi target perolehan kursi di parlemen,” ucapnya.
Terpisah, Ketua DPD Partai Golkar Kuningan, H Yudi Budiana SH mengapresiasi survei yang telah dilakukan JR. Namun menurutnya, masih ada waktu sekitar 5 bulan untuk perkembangan dinamikanya.
“Ya kita apresiasi tapi masih ada lebih kurang 5 bulan dan politik itu dinamis, kita masih terus bersosialisasi. Ada pemilih yang mengambang atau belum menentukan pilihan yang biasanya mendekati hari H,” ujar Yudi tidak berpanjang lebar.
Sementara itu, berdasarkan survei yang dirilis JR terhitung 1-10 Oktober, elektabilitas PAN di Kuningan hanya mencapai 5 persen. Dibandingkan dengan PPP, persentase partai berlambang matahari terbit itu masih dibawah meski tipis.
Sedangkan elektabilitas Golkar di Kuningan mencapai 10,20 persen, dua kali lipat dari elektabilitas PAN. Partai yang mempunyai 7 kursi di parlemen daerah ini, ternyata dikalahkan oleh Gerindra yang hanya punya 4 kursi. Sedikit lagi elektabilitas Gerindra mampu menyamai elektabilitas PDIP. (deden)