KUNINGAN (MASS) – Memuncaknya suhu politik menjelang pemilihan Bupati dan Gubernur membuat organisasi berlabel Cendekiawan Muslim menyatakan sikap. ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia) Orda Kuningan yang diketuai oleh Dr. H. Iskandar Hasan, MM. menyatakan sikap tersebut dalam sambutan pada pelaksanaan pelantikan Orsat STKIP Muhammadiyah Kuningan Selasa (30/01/2018).
“ICMI merupakan organisasi yang independen. Namun individunya harus memiliki ghiroh dalam berpolitik, karena independen itu bukan berarti tidak berpolitik,” ungkapnya.
Mantan Rektor Uniku menjelaskan, sebagai cendekiawan ICMI memiliki peran untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat agar memilih bupati dan gubernur dengan penuh tanggung jawab sehingga sekarang sedang mengkaji setiap calon yang ada.
“Langkah ICMI saat ini adalah melihat, mengkaji dan menganalisa gagasan-gagasan apa yang dapat memberikan kebaikan untuk masyarakat. Karena kita menginginkan bukan yang biasa saja, melainkan yang luar biasa,” kata Iskandar yang diamini Wakil Ketua ICMI Dr. Ukas Suharfaputra.
“Benar kata ketua, secara profesional atau intelektual kita hanya memiliki kapasitas untuk mengkaji dan menganalisis saja, bukan ranah untuk memberikan dukungan,” ujar Ukas yang kebetulan menjabat kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan itu.
ICMI berpendapat bahwa politik itu sebagai salah satu cara untuk mensejahterakan masyarakat. Sehingga ICMI memiliki kriteria untuk Bupati dan Gubernur Periode 2018-2023.
“Kriteria Bupati dan Gubernur menurut ICMI itu sudah terangkum dalam nama organisasinya yaitu Cendekiawan, Muslim dan Indonesia,” ungkap Iskandar usai menyampaikan sambutan. (ali)