KUNINGAN (MASS) – Dapur Makan Berbasis Gratiss (MBG) di Kabupaten Kuningan menjadi sorotan terkait risiko kebakaran yang tinggi. Kala kuninganmass.com datang ke kantor UPTD Damkar Kuningan Jl. Jend. Sudirman No.45, Awirarangan, Kec. Kuningan. Kepala UPTD Damkar, Andri Arga mengungkapkan kegiatan memasak di dapur MBG dimulai sejak pukul 02.00 hingga sekitar 10.00 pagi, menjadikan potensi kebakaran semakin besar.
Menurut Andri, di dapur MBG terdapat beberapa tungku kompor gas yang digunakan secara bersamaan, dan dengan tingkat kegiatan yang tinggi mencapai hampir 3000 porsi setiap harinya risiko kebakaran jelas menjadi perhatian. “Kami lihat situasi di lapangan, dan ini memang berpotensi bahaya kebakaran yang tidak bisa diabaikan,” ujarnya.
Dari sekitar 90 unit MBG yang ada, baru satu yayasan MBG, yang mengajukan permohonan untuk melakukan pelatihan simulasi dan edukasi tentang pencegahan kebakaran. Andri menegaskan edukasi ini sangat penting, mengingat banyak pelaku usaha yang masih minim pengetahuan tentang risiko kebakaran di dapur mereka.
“Baru satu Yayasan MBG yang mengajukan untuk melakukan pelatihan simulasi dan edukasi tentang pencegahan kebakaran berikut bagian tentang pencegahan kebakaran di dapur mbg tersebut,” tuturnya.
Selama ini, UPTD Damkar Kuningan telah menugaskan regu pemadam kebakaran di setiap wilayah untuk melakukan monitoring terhadap dapur MBG. “Kami memiliki 3 regu yang tersebar di 3 wilayah dan mereka bertugas untuk memberikan informasi dan saran kepada para dapur MBG,” tambahnya.
Monitoring yang dilakukan oleh petugas Damkar tidak hanya sekedar pemeriksaan, tetapi juga memberikan pengetahuan dasar tentang keselamatan kebakaran. Andri berharap agar lebih banyak dapur MBG yang mau mengajukan pelatihan dan edukasi.
“Pencegahan kebakaran adalah tanggung jawab bersama. Kami ingin memastikan bahwa semua dapur MBG memahami risiko dan cara pencegahannya,” jelasnya.
Kegiatan memasak yang dilakukan secara berkelanjutan di dapur MBG, tanpa disertai pengetahuan tentang pencegahan kebakaran, sangat berisiko. Andri menekankan pentingnya kesadaran akan keselamatan, baik dari segi penggunaan alat masak maupun cara penanganan kebakaran jika terjadi. Dalam upaya mencegah kebakaran, UPTD Damkar Kuningan mengajak semua pihak untuk lebih peduli terhadap keselamatan di dapur MBG khususnya.
“Sebagai pemberitahuan juga apabila ada anggota Damkar yang datang ke dapur MBG itu memonitoring, mengasih informasi, pengetahuan dan saran itu emang jelas penugasan dari kami dalam rangka pencegahan kebakaran di MBG itu sendiri.,” pungkas Andri. (raqib)





