KUNINGAN (MASS)- Petugas Damkar Kuningan akhir-akhrinya harus kerja keras. Pasalnya, kasus kebakaran lahan di Kuningan lebih dri 26 kasus. Yang bikin geram adalah pembakaran lahan kebanyakan disengaja.
Hal ini tentu membuat pihak Damkar yang kena getahnya karena kalau kebakaran itu tidak ditangani bisa merembet ke ke permukiman warga. Seperti yang terjadi Selasa (20/8/2019) jam 11.52 WIB di Jalan Desa Kertawinangun Dusun kliwon Desa Kertawinangun Kecamatan Cidahu.
Kebakaran di lahan tebu milik Koptan Tebu (H Dodo) diduga dari adanya aktifitas pembakaran lahan. Dari luas lahan 5 Ha yang terbakar 2 50 M2. Itu hasil kerja keras pihak Damkar yang memadamkan api hinggga 1,5 jam.
“Memang kerugian hanya Rp10 juta tapi apabila api lambat ditangani maka api bisa membakar rumah warga yang berada di sebelah selatan,” ujar Plt Kepala UPT Damkar Kuningan Khadafi Mufti.
Ia mengingatkan, apabila menemukan ada warga masyarakat yang melakukan pembakaran lahan /hutan segera laporkan kepada pihak yang berwajib supaya ada efek jera. Sebab, dengan membakar lahan yang dibuat repot semua pihak dan bahkan bisa banyak korban andai telat ditangani.
Khadafi menyebutkan, api terlihat pada jam 11 30 WIB oleh Wahid (Kesra Desa Kerwinangun), sekitar pukul 11.30 WIB Kasi Trantib Kecamatan Cidahu Tata melaporkan kejadian kebakaran ke kantor UPT Damkar, dan pada pukul +- 11.35 WIB 4 Orang Anggota Regu 1 dan 1 Randis Damkar Kuningan meluncur ke TKP.
Setelah tiba di TKP jam 11.55 WIB (+- 25 Menit) langsung melakukan pemadamana dengan dibantu warga setempat, anggota Satpol PP Kecamatan Cidahu. Lalu, Anggota koramil dan Polsek cidahu dan akhirnya api bisa di padamkan jma 13.30 WIB atau butuh waktu 1 jam 15 Menit.
“Dari kejadian ini tebu yang terbakar selus 250 M2 dengan kerugian mencapai Rp10 juta. Kami sekali lagi meminta jangan membakar sampah atau lahan sembarang karena angin tengah bertiup kencang,” jelasnya. (agus)