KUNINGAN (MASS) – Untuk menampung keluhan warga, Cabup dr Toto Taufikurohman Kosim mau melekan dan menikmati santap sahur bersama warga. Ini nyaris dilakukan cabup nomor 1 tersebut setiap hari di bulan Ramadhan.
Kegiatan yang dikemas dalam Sahur on The Road itu oleh Toto dilakukan sebagai salah satu caranya dalam menjaring aspirasi masyarakat. Hasilnya, sudah banyak masyarakat yang menyampaikan aspirasi kepada cabup nomor 1 itu.
Kegiatan yang dimulai ketika dini hari menjelang waktu sahur ini dilakukan dr Toto dengan target warung-warung pinggiran yang biasa menjadi tempat berkumpul masyarakat untuk sekedar ngobrol atau ngopi.
Bagi dr Toto, cara seperti ini cukup efektif khususnya sebagai bahan masukan bagi dirinya bilamana nanti terpilih sebagai Bupati. Berbagai masukan dari masyarakat tentang apa yang menjadi permasalahan tampak tanpa segan disampaikan kepada dr Toto, seperti yang terpantau ketika dirinya melakukan kegiatan ini di wilayah Kecamatan Ciawigebang belum lama ini.
Tampak kekagetan dari beberapa warga yang tengah berkumpul menikmati menu santap sahur sederhana berupa mie instan dan secangkir kopi hitam ketika dr Toto menghampiri mereka dan turut berbaur. Semangkuk mie instan pun turut dipesan dr Toto sebagai menu santap sahurnya kali ini bersama warga. Sembari menunggu mie instan pesananya siap, tampak dr Toto mulai berbincang bersama warga yang ada.
Beberapa warga ini yang ternyata berprofesi sebagai tukang ojek akhirnya membuka obrolan-obrolan kecil mengenai berbagai permasalahan serta keinginan yang ada kepada dr Toto.
“Sebagai masyarakat kecil sih yang paling utama bagi kami mah nyari duit gampang, harga pada murah, anak mau sekolah gampang, dan kalau sakit mau dirawat di rumah sakit jangan sampai dipersulit,” ujar salah seorang tukang ojek bernama Wawan.
Meski diakui Wawan telah banyak kebijakan pemerintah yang dibuat untuk membantu rakyat kecil sepertinya dan semua itu bertujuan baik, namun pelaksanaannya dirasa masih belum maksimal.
“Kalau kata saya sih semua program dari pemerintah itu baik, cuma pelaksanaannya saja masih belum maksimal. Makanya kalau pak dokter nanti terpilih, saya sih cuma nitip supaya semua yang sudah diprogramkan bisa dilaksanakan dengan baik, jangan cuma sebatas jadi program tanpa ada realisasinya,” pintanya.
Berbeda dengan Wawan, Ade justru memberikan apresiasi atas apa yang dilakukan dr Toto saat ini. Menurutnya, sebagai seorang pemimpin memang harus mau turun langsung ke bawah, mendengarkan segala keluh kesah yang ada langsung dari sumbernya yaitu masyarakar, terlebih di momen bulan ramadhan seperti saat ini.
“Bagi saya bisa ngobrol langsung dengan pa dokter seperti saat ini sudah cukup membahagiakan. Kami jadi bisa menyampaikan apa yang menjadi keluh kesah kami sebagai rakyat kepada calon pemimpinnya secara langsung. Kalau bisa sih lebih dipersering turun ke bawah dan ngobrol sama masyarakatnya biar tahu kondisi sebenarnya,” kata Ade.
Menanggapi apa yang disampaikan oleh dua orang warga tersebut dr Toto berjanji bahwa semua itu akan menjadi PR baginya manakala memang diberikan kepercayaan oleh masyarakat untuk memimpin Kabupaten Kuningan ke depan.
“Suara dari masyarakat itu PR untuk saya ke depan jika diberikan kepercayaan untuk memimpin Kuningan,” kata dr Toto.
Sebagai manusia biasa, dr Toto juga mengatakan bahwa dirinya pun tidak akan terlepas dari segala kekurangan yang ada. Sehingga ia meminta agar ada peran aktif dari masyarakat untuk mengingatkan bilamana terpilih sebagai Bupati dan membuat kebijakan-kebijakan yang tidak pro rakyat.
“Jika kepercayaan untuk memimpin Kuningan itu saya dapatkan, jangan ragu untuk mengingatkan saya jika memang ada kebijakan yang dirasa tidak pro rakyat, lagipula saya bukan orang yang antikritik selama kritik itu positif dan membangun,” tandasnya. (deden/rl)