KUNINGAN (MASS) – Suasana malam di Desa Jambar Dusun Wage Kecamatan Nusaherang belakangan terasa berbeda, Selasa (26/8/2025). Bukan hanya karena dinginnya angin pedesaan yang menyapa, tetapi karena hadirnya pedagang kaki lima (PKL) yang kompak berkeliling dengan motor hias, lampu warna-warni, dan alunan musik. Kehadiran mereka bak pasar malam mini yang berpindah-pindah, membawa keceriaan bagi warga.
Setiap habis ba’da isya, sekitar pukul 19.00 hingga 21.00 WIB, rombongan pedagang ini mulai berkeliling menyusuri jalan desa. Motor-motor mereka dihias meriah dengan lampu berwarna dan dihantarkan musik yang terdengar riang. Suasana ini membuat anak-anak berlarian keluar rumah, seakan menanti pesta kecil yang datang langsung ke depan pintu.
Para pedagang ini menawarkan beragam jajanan, mulai dari camilan ringan, minuman segar, hingga makanan yang akrab di lidah masyarakat desa. Meski sederhana, dagangan mereka selalu ditunggu, apalagi bagi warga yang rumahnya cukup jauh dari pusat belanja atau pasar tradisional.
Tidak hanya di Kecamatan Nusaherang, para pedagang keliling ini juga menjelajah ke berbagai desa di Kadugede dan Darma. Desa Sagarahiang, Sindangjawa, hingga Margabakti menjadi jalur rutin mereka. Dengan ketekunan dan kreativitas, mereka menjadikan usaha berkeliling ini bukan sekadar mata pencaharian, tapi juga sarana hiburan yang dinanti warga.
Pantauan awak media, antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, terlihat jelas. Dentuman musik dan kerlip lampu motor dagangan menjadi magnet yang tak bisa diabaikan. Orang tua pun ikut bahagia, karena bisa membeli jajanan untuk keluarga tanpa harus jauh-jauh pergi ke pasar.
Fenomena ini mencerminkan bagaimana kearifan lokal dan kreativitas mampu menjawab kebutuhan masyarakat desa. Para pedagang beradaptasi dengan kondisi wilayah yang jauh dari akses belanja, sekaligus menghadirkan suasana meriah yang menumbuhkan rasa kebersamaan.
Di tengah keterbatasan, mereka justru menghadirkan kebahagiaan. Motor sederhana berubah menjadi gerobak berjalan, jalanan desa yang gelap menjadi terang, dan malam biasa pun terasa istimewa. Bagi sebagian warga, kehadiran pedagang keliling ini bukan hanya soal membeli jajanan, tetapi juga pengalaman yang menghidupkan suasana desa.
Melalui semangat dan kerja sama, para PKL keliling ini seolah mengingatkan kita bahwa inspirasi bisa datang dari mana saja. Dari jalanan desa yang sepi, lahirlah kreativitas yang menghadirkan keceriaan dan harapan. Dan mungkin, inilah wajah sederhana dari ekonomi rakyatyang menghidupi keluarga, sekaligus memberi warna bagi banyak orang. (argi)