KUNINGAN (MASS) – Himpunan Mahasiswa Kuningan Indonesia (HMKI) melakukan audiensi dengan Pimpinan DPRD Kabupaten Kuningan di Gedung DPRD setempat, pada Senin (6/10/2025) kemarin.
Pertemuan ini jadi agenda silaturahmi pengurus dan diklaim menandai komitmen mahasiswa serta peran generasi muda dalam pengawasan dan akselerasi pembangunan daerah.
Datang ke Gedung Dewan, HMKI bawa pertanyaan besar yang menyoroti progres ‘Kuningan (Sudah) Melesat?’.
HMKI diterima secara langsung oleh Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy SE, didampingi Wakil Ketua DPRD Kuningan Drs H Ujang Kosasih M Si dan H Dwi Basyuni Natsir Lc.
Audiensi yang dipimpin Rifqi Fadhillah, Ketua Umum HMKI, yang secara khusus mendalami berbagai permasalahan yang terjadi di Kuningan, diantaranya isu ketahanan pangan, daya dukung air, kependudukan, pendidikan, ketenagakerjaan, kesehatan, ekonomi, daya saing daerah dan inovasi, kapasitas fiskal dan investasi, pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif serta isu transportasi.
Namun karena waktu yang terbatas, HMKI baru dapat menyampaikan dua isu krusial: daya dukung air dan ketahanan pangan, serta optimalisasi bonus demografi.
Rifqi Fadhillah, dalam pemaparannya menekankan bahwa Kuningan memiliki modal dasar yang kuat, dengan 735 mata air dan 68,28% dari 1,2 juta penduduk Kuningan berada pada berusia produktif.
Namun, tantangan seperti 63 desa yang masih rawan pangan dan laju IPM yang perlu dikebut memerlukan strategi kolaboratif.
“Kami hadir dengan semangat untuk menjadi katalisator bagi kebutuhan masyarakat, DPRD dan Pemda. Bonus demografi yang mencapai puncaknya pada 2045 adalah peluang emas yang tidak boleh disia-siakan dan perlu perhatian serius. Selain itu, ketahanan pangan menjadi fondasi utama menuju Kuningan yang benar-benar Melesat,” ujar Rifqi.
Respon Positif dan Komitmen dari Pimpinan DPRD
Para pimpinan DPRD menyambut hangat inisiatif dan analisis yang disampaikan HMKI. Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy, SE., menyatakan kesiapsepakatan penuh mengenai pentingnya optimalisasi bonus demografi.
“Saya sependapat dengan Ketua HMKI bahwa SDM muda kita adalah aset terbesar. DPRD telah membuat Perda Ketahanan Keluarga sebagai salah satu instrumen untuk mempersiapkan fondasi yang kokoh, dan kami sangat membuka ruang partisipasi pemuda dan mahasiswa seperti HMKI dalam implementasinya,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD, Drs. H. Ujang Kosasih, M.Si., menegaskan komitmennya pada isu ketahanan pangan.
“Ketahanan pangan adalah hal yang sangat penting dan mendesak. Kami apresiasi perhatian HMKI pada isu strategis ini. Sinergi antara legislatif, eksekutif, dan organisasi pemuda seperti HMKI akan mempercepat penanganannya,” jelas Ujang Kosasih.
Wakil Ketua DPRD, H. Dwi Basyuni Natsir, Lc., memberikan catatan khusus mengenai Indeks Pembangunan Manusia (IPM). “IPM Kuningan yang masih perlu dikejar ketertinggalannya dari kabupaten tetangga membutuhkan pengawalan yang serius dari semua pihak, termasuk pengawasan kami di DPRD dan kontribusi pemikiran dari mahasiswa,” ujarnya.
Komitmen untuk Pertemuan Lanjutan dan Aksi Nyata
Kedua belah pihak sepakat bahwa audiensi ini adalah langkah awal dari sebuah kemitraan yang berkelanjutan. Rencananya, isu-isu strategis lainnya yang tercantum dalam dokumen audiensi HMKI, seperti soal isu pendidikan, ketenagakerjaan, kesehatan, dan daya saing daerah, akan dibahas secara mendalam dalam forum-forum terpisah sebagai tindak lanjut.
“Komitmen dan respons positif dari pimpinan DPRD hari ini sangat memotivasi kami. HMKI akan terus menjadi mitra kritis-progresif bagi DPRD dan Pemda, tidak hanya menyoroti masalah tetapi juga turun tangan dengan program-program nyata, agar tagline Kuningan Melesat ini bukan sekedar akronim semata, namun menjadi buah yang kelak akan dipanen pada masa yang akan datang”, pungkas Rifqi Fadhillah menutup pertemuan. (eki)