KUNINGAN (MASS) – Pernyataan Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy SE dalam menyikapi paparan Covid-19 di Ponpes Husnul Khotimah, ditanggapi serius oleh Ketua Fraksi PKS, H Asril Rusli Muhammad Lc MPd. Salah seorang dosen di Husnul yang juga tinggal di Desa Manis Kidul Kecamatan Jalaksana tersebut tidak terima atas diksi yang digunakan Nuzul Rachdy.
“Kalau kemarin ada bahasa limbah, dari sisi mana melihatnya?. Lembaga sebesar itu, limbah pasti ada. Tapi kita gak membuangnya ke sungai. Kita kelola. Contoh libah dapur, limbah asrama, kita kelola. Husnul punya sistemnya. Multazam juga sama,” ujar ustad politisi itu, Jumat (2/10/2020).
Pria yang rumahnya di posisi bawah Ponpes Husnul, masih tetangga Nuzul Rachdy itu melanjutkan, sungai yang mengalir dari atas bersih. Ikan-ikan di kolam yang airnya dari aliran sungai, imbuhnya, tidak ada masalah.
Kalaupun ada hal-hal yang dinilai belum optimal, dirinya mempersilakan untuk dievaluasi. Pihak Husnul siap bekerjasama bahkan petugas dari Dinas Lingkungan Hidup kerap berkunjung ke ponpes.
“Jadi, kalau kemarin ada bahasa Husnul penyumbang limbah, harus hati-hati dengan bahasa itu. Kalau tafsirnya limbah penyakit, kan tidak ada lembaga yang pengen sakit. Kami juga gak pengen dapat musibah ini,” tandasnya.
Asril bersyukur, selama 20 tahun Husnul telah menyumbangkan kontribusi dibidang pendidikan yang ditandai banyaknya prestasi yang ditelurkan. Dari pemda sendiri mengakui sebagai sebuah lembaga pendidikan di Kuningan, kontribusi Husnul luar biasa. Banyak diantaranya event MTQ dan event lainnya, utusan Kuningan dari Husnul.
“Selain itu, alumni Husnul telah menyebar kemana-mana. Bahkan ada 3 alumni yang sekarang ikut bursa cabup cawabup di beberapa provinsi. Sehingga ketika melihat medsos ada ucapan ‘limbah’, ramailah grup alumni dari mana-mana. Rencananya mereka akan ke Kuningan,” ungkap Asril.
Kepada Zul dan pejabat publik lain, Asril berharap menunjukan empati. Musibah itu, sambungnya, tidak direncanakan oleh lembaga Husnul. Pada saat pemda, pemprov menunjukkan keprihatinannya, seharusnya warga Manis Kidul tidak numpang tenar dengan ucapan yang menurut dia tidak elok.
“Itu tidak elok. Musibah itu tidak diundang, dan tidak ada yang mau. Pak Nuzul Rachdy teman saya, saya dekat dengan beliau. Mudah-mudahan maksudnya bukan itu,” pungkasnya. (deden)