KUNINGAN (Mass)- Kabupaten Kuningan dikenal sebagai kota wisata di ujung timur Provinsi Jabar. Dengan banyak wisatawan yang datang maka kehidupan warganya semakin dinamis.
Yang dulunya sepi kini Kuningan ramai. Pertumbuhan ekonomi menggeliat. Begitu juga sektor pembangunan terus berkembang terutama properti.
Ternyata ketika sebuah kota berkembang maka akan saling tumbuh beriringan hal negatif dan positif atau ibarat dua sisi mata uang logam. Dan fenomena ini pelan-pelan terjadi di kota kuda.
Dari informasi yang berhasil kuninganmass.com himpun ada dua fenomena baru yang cukup ngetren yakni arisan brondong dan juga Threesome. Untuk arisan brondong ternyata sudah ada sejak lima tahun. Namun, hal itu sulit terendus karena dilakukan oleh komunitas yang benar-benar menjaga privasi mereka.
Sedangkan threesome mulai dijadikan tren baru-baru ini. Threesome adalah aktivitas seks yang melibatkan 3 orang dalam waktu bersamaan, bisa 2 wanita dan 1 pria, atau 1 pria dan 2 wanita.
“Saya pernah diajak untuk mengikuti arisan brondong oleh teman. Tapi dengan halus saya menolak. Teman saya itu terus maksa, tapi saya tetap tidak mau,” ujar salah narasumber yang tidak mau disebutkan namanya kepada kuninganmass.com, Kamis (6/4/201).
Arisan brondong itu dilakukan untuk menghilangkan stress. Banyak alasan arisan ini digelar mulai dari ingin merasakan sensasi baru dengan brondong hingga gaya hidup.
“Komunitasnya sangat rapih tidak semua orang bisa masuk karena setiap anggota diminta untuk menjaga kerahasiaan. Arisan brondong ini mulai dari harga Rp5 juta hingga tak terhingga tergantung tarif brondong,” ucapnya.
Sementara itu, fenomena threesome dibenarkan oleh Salah Pendiri LSM Petik Kuningan Adang Sumbada. Pria yang hidupnya dihabiskan untuk mengurus masalah HIV/AIDS itu fenomena ini saat ini marak.
“Threesome lagi tren saat ini. Pelakunya bukan hanya satu pria dua wanita, tapi juga satu perempun dua laki-laki. Sensasi seks yang melaterbelakangi mereka melakukan hal itu,” ucap Adang.
Pria asli Kelurahan Awirarangan ini menjelasakan, bukan hanya sensasi tapi juga faktor psikologi mereka juga sangat mempengaruhi terhadap aktivitas seks ini. Awalnya memang mereka canggung tapi lama kelamaan menikmati.
Diterangkan, yang dikhawatirkan dengan fenomena ini adalah akan banyaknya kasus HIV/AIDS di Kuningan. Harus ada langkah nyata yang dilakukan oleh pemerintah agar threesome tidak menjadi gaya hidup.
“Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Dikbud, dan Pemberdayaan Perempuan harus melakukan langkah nyata dengan memberikan pendidikan seksual dan pendidikan tentang alat reproduksi sejak dini. Saya yakin apabila mereka paham maka tidak akan melakukan threesome,” ucapnya.
Ia menerangkan, sebelumnya di Kuningan pada tahun 2016 fenomena yang muncul adalah banyaknya istri simpanan. Sebenarnya dibanding dengan menjadi PSK maka pilihan ini lebih baik karena tidak akan rentan tertular HIV/AIDS berbeda dengan yang berganti-ganti pasangan.
Sementara mengenai arisan brondong Adang tidak mau berkomentar banyak. Masyarakat sendiri kata dia, bisa melakukan penilaian. (agus).