KUNINGAN (Mass) – Masjid At Taufiq KIC (Kuningan Islamic Center) disayangkan para aktivis yang tergabung dalam Aliansi Persaudaraan Islam Kuningan (APIK). Pasalnya, kemegahan masjid tersebut rupanya tidak berbanding lurus dengan membludaknya jamaah.
Ini terungkap ketika mereka melaksanakan salat ashar berjamaah di masjid tersebut, Sabtu (18/2/2017). Ternyata jamaah hanya beberapa orang saja.
“Sudah barang tentu hal ini patut jadi penyikapan kita bersama. Di masjid ini jamaah terbilang minim meskipun ada elemen masyarakat yang sedang melaksanakan kegiatan semacam diklat di KIC,” ujar Nana Mulyana Latif.
Pantauan kuninganmass.com, para aktivis APIK terlibat diskusi membahas bagaimana cara memakmurkan masjid. Terlebih belum lama ini baru saja dilaksanakan pelatihan manajemen masjid.
“Ironis saya rasa jika pelatihan manajemen masjid dilaksanakan, tapi kondisi di masjid ini seperti ini. Padahal tempat pelatihannya di sini dengan anggaran lumayan,” ketusnya.
Sebagai kabupaten bervisi MAS (Mandiri, Agamis dan Sejahtera), pemakmuran masjid At Taufiq sangat penting. Menurut Nana, semua pihak mesti terlibat.
“Apalagi Pemkab Kuningan yang punya visi MAS (Mandiri, Agamis dan Sejahtera). Jangan sampai segala sesuatu itu berbasis proyek pelatihan dan sejenisnya. Kita mesti malu melihat kemegahan masjid ini,” kata Nana.
Seingatnya, Bupati H Acep Purnama MH telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) No 251/86/Kesra tentang penghentian seluruh kegiatan pada jam kerja/sekolah pada saat azan berkumandang. Alangkah lebih apabila dibarengi dengan intruksi menunaikan salat berjamaah di masjid KIC.
“Dengan kekuasaan yang dimiliki bupati bisa mengintruksikan aparatur di bawahnya untuk salat berjamaah di masjid At Taufiq. Paling tidak untuk salat jumat. Bisa digilir tiap dinas,” usulnya diangguki Toto dan Farid.
Cara lain, tambah dia, bisa dilakukan sambil berjalan. Dengan begitu, geliat aktivitas masjid pun bisa mengikis aktivitas mesum di kompleks KIC. (deden)