Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Anything

Sejarah Padumukan Kerajaan Kajane “Jambar” Bagian (2)

KUNINGAN (MASS) – Setelah sejarah awal  Desa Jambar diulas, kuninganmass.com akan kembali mengulas bagian kedua dari sejarah desa yang berada di bagian selatan Kuningan itu.  Ternyata di desa tersebut terdapat pula sebuah tempat bersejarah dan benda bersejarah yang sekarang peninggalanya masih ada yakni Momolo (kubah masjid).

Dalam dokumen yang diberikan oleh Kepala Desa Awan Kuswandi, diceritakan setelah para jawara beserta masyarakatnya bertekuk lutut dan menyatakan masuk Islam kepada Syeikh Marmagati dan Syeikh Ali Mutamad. Setelah itu  para syeikh membuat sebuah pesantren yang di blok Cikalipa yang sekarang disebut Blok Pasantren.

Namun kuninganmass.com tidak mendapatkan informasi yang detail terkait sejarah Pesantren. Hal itu karena para sesepuh di dusun tersebut sudah meninggal.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Ya karena para sesepuh Desa Jambar sudah pada wafat.  Ditambah lagi dari sesepuh  tidak ada inisiatif  untuk  diarsipkan. Jadi hanya sedikit yang kami dapatkan terkait sejarah yang Desa Jambar ini” ujar Awan.

Sementara itu, menurut Ir Drs H Didi Sukmana (73) yang juga merupakan generasi ke tiga K H Gozali juga senada dengan kades, dia hanya bercerita kalau menurut Orangtua dahulu memang dulu pesantren itu ada. Namun karena ada sebuah peristiwa yakni ular besar yang mengganggu para santri sehingga para santri tersebut dibubarkan.

Sedangkan untuk sejarah momolo, dahulu ketika Islam telah berkembang, saat itu Desa Jambar dipimpin oleh salah seorang ajengan yang bernama KH Gozali yang juga merupakan kakeknya itu. Namun Didi menuturkan ketika dirinya masih kecil sekitar 10 Tahun (1955), ia menyaksikan sendiri proses momolo ini diterapkan.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Sebenarnya momolo ini merupakan inisiatif H Zakaria yang dibeli dari dari Cirebon dan dipasangkan di masjid yang tadinya berada di depan rumah . Namun karena lokasinya yang kurang ditambah penduduk semakin banyak, akhirnya dipindahkan yang sekarang dekat balai desa,” ujarnya.

Kendati demikian, momolo tersebut masih tetap dipakai di salah satu tajug Gozali yang dapat dijumpai di RT 007 RW 002 Dusun Manis Desa Jambar. Karena fatkro usi momolo tersebut sedikit mengalami kerusakan karena tersamber petir.(argi)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement

You May Also Like

Advertisement