Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Anything

Kasus Batu Satangtung Jadi Masalah Nasional, MUI dan Paseban Bertemu

KUNINGAN(MASS)- Tanpa diketahui orang banyak, Senin (10/8/2020) pagi pukul 10.00 WIB MUI Kuningan melakukan pertemuan dengan para pengurus Paseban.

Pertemuan itu dihadiri Ketua MUI Kuningan Kyai Dodo Syarif Hidayatullah, Sekum MUI Dr H Nurdin. Sedangkan dari Paseban ada  Gumirat Barna Alam, beberapa pengurus Pasesban  yakni Dodo, Subrata, Kento, dan Susi.

Pada pertemuan berlangsung santai itu, Ketua MUI bertanya tentang gonjang-ganjing berita yang beredar di masyarakat tentang pembangunan Batu Satangtung. Ia menanyakan  bagaimana awalnya dan mengapa sampai mengemuka sebagai kasus nasional?

Advertisement. Scroll to continue reading.
https://kuninganmass.com/anything/komentar-ketua-mui-tentang-penyegelan-bangunan-batu-satangtung/

Tentu pertanyaan itu langsung dibalas Gumirat Barna Alam yang merupakan Pupuhu Adat. Ia  menyampaikan ia adalah pimpinan Paseban melanjutkan kepemimpinan ayahnya yakni  P Djatikusuma.

“Pembangunan Batu Satangtung itu merupakan wasiat dan amanat dari ayahnya. Belaiu berpesan agar diatas pusaranya dibuatkan tetengger atau ciciren berupa batu satangtung,” ujar Gumirat.

Diterangkan, Batu Satangtung itu sendiri memiliki makna agar anak keturunannya berdiri di atas kekuatan dan potensi diri yang dimilikinya (nangtung di wanda sorangan) dan tidak melupakan jati diri dan muasal keberadaannya (purwadaksina).

Advertisement. Scroll to continue reading.

Kento, yang mendampingi P Gumirat menimpali, batu dipilih sebagai media untuk tetengger karena mudah ditemukan dan awet.

“Teu gedag kalindihan, teu unggut kalinduan, teu leeh kapanasan,” ujarnya dalam bahasa Sunda.

P Gumirat kembali menyampaikan bahwa memang pihak Paseban melakukan kesalahan di awal pembangunan dan pendirian tetengger.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Ia tidak memberi tahu masyarakat sekitar dan tidak mengabarkan pula kepada pemerintahan setempat.

Pihak Paseban tidak menempuh langkah itu karena beranggapan bahwa mereka membangun di atas tanah milik sendiri dan yang dibangun adalah tetengger makam. Namun, ternyata yang berkembang di luar dugaan.

Pembangunan itu memicu polemik besar. Karena itulah ia meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas kekhilafannya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Semata-mata ia dan putra-putri Djatikusumah yang lain ingin menunaikan amanat ayahnya,” tandasnya lagi.  

Tentang penolakan masyarakat yang dilandasi kekhawatiran tempat itu akan dijadikan tempat pemujaan,  Gumirat menyatakan dengan tegas bahwa mereka tidak akan menjadikan tempat itu sebagai tempat pemujaan atau tempat ritual komunitas Penghayat Kepercayaan.

Bahkan, ia menuturkan bahwa kakek buyutnya, yaitu P Madrais, berwasiat agar tidak menjadikan pusaranya sebagai tempat pemujaan.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Teu meunang muja-muji munjung ka makam Uyut,” demikian pesan P Madrais yang diutrakan oleh Gumirat.

Ia kembali menegaskan,  pihaknya tidak akan menjadikan pusara Djatikusuma sebagai tempat pemujaan. Bahkan, ia menyatakan siap membuat dan menandatangani pernyataan tidak akan menjadikan tempat itu sebagai pemujaan.

Menanggapi penuturan P Gumirat, Ketua MUI menyatakan masalah itu berkembang memunculkan berbagai asumsi yang berbeda-beda karena ketiadaan komunikasi.

Advertisement. Scroll to continue reading.

MUI sendiri tidak banyak berkomentar karena MUI merupakan lembaga fatwa serta lembaga pembinaan dan pengayoman umat.

“Hanya saja, MUI akhirnya terlibat dalam masalah ini karena berkembang asumsi-asumsi dan tafsir yang beragam mengenai Batu Satangtung sehingga menyangkut urusan akidah dan keyakinan umat Islam,” jelasnya.

Karenanya, MUI berharap agar pihak Paseban mau membuka komunikasi dan berdialog dengan semua pihak. Ia juga berharap Pemkab Kuningan bisa mefasilitasi dialog antara Paseban dan segenap pihak lain, termasuk MUI Cigugur, masyarakat Desa Cisantana, Paroki, GKP, dan juga perwakilan pemerintah.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Dalam pertemuan itu diharapkan agar pihak Paseban membuka seluas-luasnya dan seterang-terangnya mengenai pembangunan bakal pusara sesepuh mereka.

Dengan demikian, diharapkan tidak berkembang lagi asumsi dan sangkaan yang liar berkaitan dengan masalah itu.

P Gumirat sendiri mengamini dan menyampaikan kesiapannya untuk bertemu dan berdialog dengan semua pihak. (agus)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement

You May Also Like

Social Culture

KUNINGAN (MASS) – Sejumlah anak muda yang tergabung dalam FKDM, terus napak tilas sejarah leluhur Kuningan. Salah satnya ke Galaherang. Beberapa waktu lalu, mereka...

Government

KUNINGAN (MASS) – Narasumber lain berbicara berbagai hal kaitan dengan kerukunan umat beragama. Mulai dari Ketua PC NU Kuningan, Ketua PD Muhammadiyah Kuningan, Kakanwil...

Government

KUNINGAN (MASS) –Dialog Lintas Agama digelar Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama RI, Selasa (8/9/2020). Hadir para tokoh dari beberapa agama dan kelompok...

Government

KUNINGAN (MASS) – Forum Peduli Masyarakat Desa Cisantana berencana mem-PTUN-kan Bupati setelah membuka segel batu satangtung. Hal itu diutarakan sang ketua, Abidin, menegaskan apa...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Pencabutan segel Batu Satangtung yang berada di kawasan Cirug go’ong di Desa Cisantana Kecamatan Cigugur Kamis (13/8/2020) pagimenjadi perhatian semua pihak....

Government

KUNINGAN (MASS)- Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH angkat bicara terkait pembukaan segel Batu Satangtung. Menurutnya, proses pembukaan segel oleh Pemkab Kuningan dikarenakan...

Headline

KUNINGAN (MASS)- Tanpa banyak diketahui oleh warga, akhirnya Kamis (13/8/2020) pagi segel Batu Satangtung di Curug Go’ong Desa Cisantana Kecamatan Cigugur dicabut Satpol PP...

Government

KUNINGAN (MASS) – Kemelut Batu Satangtung di Curug Goong Kecamatan Cigugur, mendapat respon dari Pengamat Hukum dan Pemerintahan, Abdul Haris SH. Lewat kuninganmass.com, dia...

Government

KUNINGAN (MASS) – Masalah penyegelan Situs Batu Satangtung yang terletak di Curug Go’ong Desa Palutungan Kecamatan Cigugur merupakan masalah “berat” bagi Pemkab Kuningan. Selain...

Government

KUNINGAN (MASS) – Turunnya Komnas HAM ke Kabupaten Kuningan terkait laporan Masyarakat Adat Karuhun Urang (AKUR) terhadap Penyegelan Tugu mendapat tanggapan dari salah seorang...

Government

KUNINGAN (MASS) – Adanya intervensi dari pihak pihak di level propinsi dan nasional terhadap penegakan hukum oleh pemerintah kabupaten Kuningan kembali mendapatkan tanggapan dari...

Government

KUNINGAN (MASS) – Turunnya Komnas HAM ke Kuningan ternyata menuai reaksi dari beberapa aktivis dan masyarakat Kuningan. Salah satunya Rudi Idham Malik yang kebetulan...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Akhir-akhir ini sebagian masyarakat sedang memberikan perhatian pada polemik pembangunan Batu Satantung oleh masyarakat AKUR Sunda Wiwitan. Jika diperhatikan, beberapa orang...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Akhirnya bangunan Batu Satangtung di Curug Cigong Desa Cisantana Kecamatan Cigugur disegel oleh Satpol PP Kuningan karena tidak memiliki Izin Mendirikan...

Education

KUNINGAN (MASS) – Dalam rangka memperingati sekaligus mengisi bulan suci Ramadhan, Inspiring Generation kembali “Ramadhan Fair” yang ke 5. Banyak rangkaian kegiatan yang hendak...

Advertisement