Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Anything

Dinyatakan Punah, Tapi Warga Ciniru Pernah Melihat Harimau

KUNINGAN (MASS) –   Keberadaan harimau jawa di kawasan hutan Ciniru dan Hantara hingga saat ini masih menjadi misteri. Meski beberapa kali warga menemukan hewan yang disebut telah punah sejak 1960 itu, namun  keberadaanya sulit dilacak.

Kuninganmass.com sendiri sejak lama penasaran dengan cerita bahwa warga pernah menjumpai si raja hutan itu. Berbagai informasi terus digali dan akhirnya berhasil menemukan dua orang yang pernah melihat langsung si loreng tersebut.

Dua orang tersebut yakni Kades Pinara Kecamatan Ciniru Warno dan Kades Cipedes Pahing. Kepada kuninganmass.com mereka mengatakan kesaksiannya melihat harimau.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Kala itu pada tahun 2016 akhir mereka berdua berniat akan melakukan ziarah ke Makan Sunan Gunungjati Cirebon. Pada saat itu berangkat dari Desa Pinara sekitar jam 8 malam menggunakan mobil.

Begitu tiba di turunan mereka dikagetkan dengan kehadiran harimau yang tengah melintas. Harimau dengan santai melintas. Karena tengah berada di turunan maka laju pun menjadi pelan.

“Ini saksinya pada Kades Cipedes, kami berdua melihat jelas itu harimau. Ukuran badanya cukup besar. Meski sedikit kaget tapi sudah mengetahui sejak dulu bahwa harimau ada di di kawasan hutan Pinara,” jelas Warno kepada kuninganmass.com, Selasa (22/8).

Advertisement. Scroll to continue reading.

Warno yakin itu bukan harimau jadi-jadian karena mereka berdua melihat sangat jelas. Harimau pun berjalan pelan dan si raja hutan itu berlalu masuk ke bukit.

Cerita mengenai harimau lanjut dia, bagi warga Pinara bukan hal yang baru. Banyak warga yang sering menjumpai terutama mereka yang sering ke hutan. Bahkan, warga pernah menjumpai harimau yang mirip singa karena dibagian lehernya ada bulu seperti singa.

“Kan banyak warga  yang  mengolah huma di hutan. Biasanya ketika mereka malam hari menjaga di hutan selalu didatangi, bisanya hanya melintati saung seoleh memberikan insyarat,” ucap Warno lagi.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Bukan hanya Warno dan Pahing, tapi Andi juga pernah melihat. Pria yang kini tinggal di Kecamatan Hantara mengaku pernah melihat harimau.

“Warga Pinara mah sudah tidak asing dengan harimau maka mereka tidak kaget. Bahkan, beberapa tahun kebelakang ada anak harimau yang mati karena terkena racun di ladang,” jelas Andi yang kini menjadi ustad itu.

Terpisah,  Salah seorang perangkat desa yang bertugas di Cijemit Kecamatan Ciniru yakni Coco membenarkan bahwa harimau masih ada di kawasan Ciniru dan Hantara. Pasalnya, di kawasan itu banyak hutan lindung yang tidak pernah di jamaah warga.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Wajar kalau harimau berkembang di sini karena pakan tersedia melimpah. Ada babi hutan ada kijang. Saking banyaknya kijang terkadang sering masuk perkampungan dan buru warga,” jelasnya.

Coco menyebutkan, bukan hanya warga Pinara, Gunung Manik tapi perkerja proyek jalan  di Kutawaringan Kecamatan Selajambe pernah juga melihat anak harimau bersama induknya. Mereka melihat tapi tidak mengganggunya dan masuk ke arah hutan.

“Saya berharap ada pihak yang mau meniliti kerberadaan harimau. Ini akan menjadi penemuan yang sangat luar biasa karena kan harimau  jawa dinyatakan punah,” tandas Coco. (agus)

Advertisement. Scroll to continue reading.

 

 

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement

You May Also Like

Advertisement