KUNINGAN (MASS) – Belakangan angkringan memang banyak hadir di Kuningan. Seakan jadi trend, angkringan hadir dimana-mana di Kabupaten Kuningan, terutama pinggir jalan utama baik arah Cirebon-Kuningan, arah Ciawigebang maupun kota.
Dan yang satu ini, sedikit berbeda dari angkringan biasanya. Angkringan Papap 21, yang ada di Jalan Mohammad Toha no 21 Ciporang ini, tidaklah lesehan seperti kebanyakan.
Disini, tempatnya disesuaikan sebaik mungkin dengan meja kursi, di set dengan lampu kuning yang terang. Sekilas, mungkin akan dikira kedai.
Pada kuninganmass.com, pengelola Angkringan Papap 21 Oski Putra Pamungkas menyebut usahanya ini merupakan usaha keluarga, yang kini dikelolanya bersama kakak dan iparnya.
“Awalnya sih, saya sama kakak emang sama-sama pengen punya usaha,” sebutnya beberapa waktu lalu.
Diceritakannya, semula yang ingin dibuka adalah semacam sentral susu murni. Tapi, Oski keukeuh untuk membuka angkringan dan menbujuk sang kakak.
Angkringan, dianggapanya sebagai usaha yang bisa dirintis dari kecil. Tidak beresiko besar.
Sejujurnya, kata Oski, di keluarganya itu kebanyakan adalah pegawai. Tidak ada basic pengusaha.
Karenanya, Oski ingin memulai dari yang resikonya kecil, sembari terus belajar untuk berkembang.
“Mungkin kata orang usaha angkringan itu nggak seberapa, tapi bagi saya, angkringan itu punya daya tarik tersendiri. Apalagi kan sekarang lagi trend,” jelasnya.
Pria yang kini bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi itu menyebut, di tempatnya memang selain menu seperti pada umumnya angkringan, ditambahkan juga sate seafood frozen. Bahkan, selain dibakar ada juga yang digoreng.
Dengan tempat yang nyaman, meski pertama kali buka setahun lalu di masa pandemi, dirinya yakin kedepan bisa semakin berkembang.
Oski, banyak bercerita perihal perjalanan kerjanya. Oski juga, menceritakan kenapa nama angkringan papap.
Ternyata untuk menghormati mendiang ayahnya, yang kerap dipanggil papap olehnya. Penghormatan, karena sudah membesarkan keempat anak lelakinya.
Selain itu, usaha yang bertempat di terasan rumahnya ini, memang juga diperuntukan agar bisa tetap menemani sang ibu.
“Kalo sekarang, di kita juga ada susu, udah sebulanan. Namanya susu 88,” ujarnya menjelaskan usaha susu milik rekanannya, yang ada di area angkringan papap 21. (Eki)