KUNINGAN (MASS) – Dalam menggambarkan kondisi Kabupaten Kuningan, H Dudy Pamuji selaku cabup nomor 2 menyebutkan angka kemiskinan dan pengangguran. Menurutnya, kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin juga cukup tinggi.
“Kami menegaskan bahwa sudah 10 tahun Kuningan melaksanakan demokrasi langsung. Secara objektif harus diakui ada yang perlu diapresiasi namun masih banyak yang perlu kita koreksi,” kata Dudy kepada kuninganmass.com Sabtu (23/6/2018).
Dengan APBD Kuningan saat ini yang mencapai 2,5 trilyun, imbuhnya, 65% belanja daerah masih didominasi belanja tidak langsung. Sedangkan untuk belanja langsungnya yang diperuntukkan pembangunan hanya mencapai 35%.
Sehingga wajar apabila saat ini angka kemiskinan di Kuningan termasuk tinggi (13,59%) kedua tertinggi di Jawa Barat. Disebutkan, angka pengangguran terbuka juga cukup tinggi (7,49%). Kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin juga cukup tinggi (indeks Gini 0,34).
“Dan yang paling miris adalah tingginya angka bunuh diri di Kuningan,” tandasnya.
Karena itu pasangan Dudy-Udin akan mengembalikan arah pembangunan sesuai Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yaitu “Dengan Landasan Iman Taqwa, Kabupaten Kuningan menjadi Pusat Agropolitan dan Pariwisata Termaju di Jawa Barat Tahun 2027”.
“Karena itulah, kami merumuskan visi misi dan program dalam motto SPIRIT 2112 yakni 2 Fokus (pertanian dan pariwisata), 1 Tujuan (Kuningan Juara – maju agamis sejahtera) dan 12 Program Unggulan,” jelasnya.
Akhirnya dalam closing statement Debat Publik beberapa hari lalu, Dudy menegaskan alasan kenapa harus memilih nomor 2 Dudy Udin. Jawabannya, rahasia perubahan yang ditawarkan adalah fokus pada semua energy. Bukan energi untuk melawan atau meruntuhkan yang lama, tapi fokus pada energi untuk membangun tradisi tradisi baru yang lebih baik ke depan.
“Kita perlu kembangkan SDM dengan komitmen menaikkan anggaran keagamaan 2 kali lipat dari yang ada saat ini, memacu kreativitas warga Kuningan dalam membangun pertanian dan pariwisata serta mengembangan sistem inovasi daerah,” tegas Dudy. (deden/rl)