KUNINGAN (MASS) – Fokus pemerintah terhadap modernisasi pertanian di Kabupaten Kuningan semakin terlihat dengan adanya penggunaan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) berupa traktor besar yang beberapa waktu lalu diserahkan Bupati. Salah satunya, alsintan ini digunakan di Kampung Pogor, RT 1 RW 1, Desa Cijagamulya, Kecamatan Ciawigebang, dan terlihat pada Senin (22/9/2025), dimulai pagi hari pukul 08.00 WIB hingga sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Kehadiran alsintan ini sangat dirasakan oleh masyarakat, terutama para petani yang selama ini bergantung pada cara tradisional. Pada lahan tersebut traktor baru digunakan untuk membajak dan meratakan lahan milik H. Udin.
“Biasanyamah harus menggunakan cangkul dan tenaga manusia untuk mengolah lahan. Dengan adanya alat ini, pekerjaan jadi jauh lebih cepat dan efisien,” tutur Rizki yang merupakan anak H Udin kala diwawancara kuninganmass.com kala ditemui di lahan tersebut.
Penggunaan alsintan ini juga menarik perhatian warga sekitar dan anak-anak yang penasaran melihat alat baru yang digunakan dalam proses pertanian. Meskipun demikian, tidak semua berjalan mulus. Kendala muncul saat penggunaan alsintan di lahan itu.
Salah satu petani milenial sebagai operator traktor mengungkapkan kondisi kontur tanah di lahan tersebut yang tidak merata. “Tanahnya berumbag-umbag, jadi pengerjaan menjadi lebih lama dibandingkan biasanya terlebih dilahan ini juga tadi sudah ditanami bibit pohon alpukat jadi harus hati-hati jangan sampai melindas itu,” ungkapnya.
Masalah kontur tanah ini memang sering dihadapi petani di Kabupaten Kuningan ketika menggunakan alsintan yang berukuran cukup besar karena memang berada di dataran tinggi yang dikenal memiliki kontur tanah terasering.
Rizki Solehudin menambahkan lahan yang seluas sekitar 100 bata tersebut direncanakan untuk ditanami jagung. Ia menambahkan untuk penyewaan traktor ini, ia merogoh kocek sekitar Rp300.000 per 100 bata.
“Ini nanti kalau sudah siap[ akan ditanami jagung. Supaya bisa memaksimalkan potensi lahan yang memang ini terbengkalai tadinya,” tambahnya.
Kehadiran alsintan memang menjadi angin segar bagi para petani di daerah ini. Modernisasi pertanian diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam pengolahan lahan. Namun, tantangan masih ada, terutama di daerah dengan kontur tanah yang bervariasi. Beberapa wilayah di Kuningan timur, seperti Ciawi, Cidahu, dan Kalimanggis, memiliki kontur tanah yang relatif rata, sehingga penggunaan alsintan bisa lebih optimal.
“Emang sih kalau di daerah dataran tinggi mah penggunaan alsintan yang cukup besar ini cukup repot, inimah cocoknya di daerah kuningan timur, ciawi, cidahu dan daerah kalimanggis lah,” ujar Kiki operator alsintan. (raqib)