KUNINGAN (MASS)- Satu lagi rumah sakti di Kuningan meraih predikat paripurna. Rumah Sakit itu adalah RS Juanda.
Raihan predikat oleh rumah sakit yang sudah berusia 17 tahun itu dari lembaga independen akreditasi rumah sakit atau disingkat dengan KARS. Tentu raihan ini tidak sembarangan karena harus melihat standar kelayakan rumah sakit.
Dengan melihat pola tuntutan pelayanan rumah sakit yang semakin meningkat dan potensi pengembangan standar akreditasi yang diberlakukan untuk nasional, pada akhir tahun 2017 lalu,KARS telah menetapkan kebijakan baru mengenai standar akreditasi rumah sakit (SNARS Edisi 1).
SNARS Edisi 1 merupakan standar nasional akreditasi rumah sakit yang telah ditetapkan oleh KARS dan sudah mulai diberlakukan sejak 1 januari 2018, diseluruh Indonesia dan telah disesuaikan dengan kondisi rumah sakit di Indonesia.
Menurut Direktur Rumah Sakit Juanda, dr Herman Joyo, raihan ini berkat kerja keras semua unsur di rumah sakit dan didukung oleh Owner RS Juanda yang berada dibawah naungan PT Gafari.
“Alhamdulillah, rumah sakit juanda dapat meraih predikat paripurna. Ini berkat dukungan kerja keras semua unsur di rumah sakit,” ujar dia Minggu (5/5/2019).
Sebelum meraih predikat bergengsi itu, menurut Herman, pihaknya terus berupaya melakukan pembenahan manajemen internal, pengembangan SDM dengan berbagai kualifikasi. Lalu, penyempurnaan dokumen standar prosedur operasional, melengkapi berbagai fasilitas unit layanan, pengembangan inovasi layanan berupa system informasi manajemen rumah sakit (SIM-RS), hingga pendaftaran online.
“Semua peningkatan pelayanan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien,” tambahnya.
Dengan diperolehnya predikat paripurna untuk akreditasi rumah sakitnya menunjukan kesiapan RS Juanda dalam memenuhi harapan dan kepercayaan masyarakat. Akreditasi paripurna ini menjadi sangat penting untuk pegembangan rumah sakit sehingga rumah sakit Juanda benar – benar menjadi pusat rujukan yang berkualitas dan professional di Kabupaten Kuningan.
Sementara, Ketua Akreditasi RS Juanda, dr Citra Estetika yang juga menantu dari pemilik RS Juanda Hj Rini Sujiyanti mengungkapkan,sebelum menghadapi akreditasi, pihaknya merasa takut, bingung, khawatir dan pesimis. Namun semakin pihaknya belajar, maka semakin paham akan pentingnya akreditasi.
Akreditasi, menurut dr Citra bukan sekedar kelulusan, bukan sekedar kebanggan, bukan sekedar sertifikat dan bintang. Tapi akreditasi adalah pengabdian untuk bangsa, dan kesempatan untuk menebar manfaat dari akreditasi itu sendiri.
“Keberhasilan rumah sakit Juanda Kuningan meraih akreditasi dengan predikat paripurna ini bukanlah akhir dari tujuan. Namun upaya peningkatan kualitas secara terus menerus (Continous Quality Improvement) untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat,” jelas dia. (agus)