KUNINGAN (Mass)- Perbaikan jalan nasional yang amblas di Desa Kawah Manuk Kecamatan Darma terus dikebut. Untuk perbaikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan langkah cepat dengan mendatangkan box culvert.
Alat ini adalah beton bertulang pra cetak berbentuk segi empat yang memiliki spigot dan socketnya. Kegunaan spigot dan socketnya adalah untuk menjadikan box culvert ini kedap terhadap masuknya air tanah (eksfiltrasi) dan tetap menyatu saat terjadi pergeseran tanah.
“Iya untuk mempercepat perbaikan jalan kami putuskan menggunakan box culvert . Kami sudah memesan 22 buah dan nanti langsung dipasang,” ucap Kepala Pengawasan Lapangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Gaguk Supriyatno kepada kuninanganmass.con, Kamis (23/2/2017).
Dengan adanya alat ini tidak perlu melakukan pengecoran untuk jalan tapi cukup langsung dipasang. Kelebihannya adalah tahan air dan kokoh.
Selain itu akan kuat dilewati dengan kendaraan yang mengangkut barang dengan tonase yang sangat berat tidak akan bermasalah. Pasalnya, alat yang dipasang merupakan kualitas tinggi atau HD.
“Kami juga akan pasang tihang pancang agar alat yang dipasang kuat tidak akan cepat rusak,” tandas pria yang memilih menetap dekat lokasi jalan amblas.
Mengenai perbaikan jalan sudah dilakukan sejak terjadinya jalan amblas. Untuk pemasangan box culvert akan dilakukan mulai tanggal 8-14 Maret.
Ditargetkan, perbaikan jalan sudah kelar dalan kurun waktu 1,5 bulan. Dalam kurun waktu itu kendaraan sudah bisa lewat meski belum kelar semuanya.
“Prioritas kami adalah mengejar kecepatan agar pengendara tidak terlalu lama terganggu. Kami akan bekerja secara maksimal pada saat lebaran jalan sudah bisa dilewati,” jelas dia yang menyebutkan untuk perbaikan jalan ini mencapai Rp4 miliar.
Sementara itu, alat box culvert baru datang sebanyak 16 buah dan akan terus dikirim hingga mencapai 22 buah. Kementerian menargetkan dengan jumlah sebanyak itu cukup untuk perbaikan jalan yang amblas.
Pada saat meninaju lokasi jalan amblas Gubernur Jabar dan Bupati Kuningan Acep Purnama sempat melihat dari dekat alat ini. Dari informasi yang kuninganmass.com peroleh alat ini beratnya hampir 6 ton dengan harga sangat mahal dan berukuran kurang lebih dua meter persegi. (agus)