KUNINGAN (Mass) – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kuningan menggelar aksi damai di depan Pendopo Pemkab Kuningan, Jumat (28/10). Dalam aksinya, para mahasiswa mengkritisi sejumlah kinerja pemerintah yang dinilai belum tunas
“Kami turun ke jalan dan protes berarti ada masalah dalam kebijakan yang tidak adil, sekaligus tidak berpihak kepada rakyat. Kami turun ke jalan berarti ada masalah ditengah-tengah masyarakat,” kata Ketua PC PMII Kuningan Rasdi saat melakukan orasinya, Jumat (28/10).
Pihaknya menilai, Kuningan sebagai kabupaten yang mempunyai visi Mandiri, Agamis, Sejahtera (MAS) ternyata begitu jauh dari kenyataan. Hasil kajian internal PMII Kuningan sendiri, saat ini masih menyisakan berbagai persoalan krusial yang sangat dekat hubungannya dengan kehidupan bersama,
“Pengangguran usia produktif di Kuningan mencapai 26.000 jiwa, kemiskinan di Kuningan mencapai 544.000 jiwa atau 88.000 KK (Data Dinas Sosial Kuningan Tahun 2015). Maka ini adalah persoalan dasar kehidupan bersama di Kuningan yang harus diperjuangkan oleh kita semua, khususnya mahasiswa untuk melawan kekuasaan yang menjauh dari amanah rakyat, dan sikap ini sebagai protes terhadap sistem kebijakan selama ini tidak adil dan masih jauh untuk pro rakyat,” tegasnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga menolak segala bentuk eksploitasi hutan Kuningan sekaligus perampasan tanah. Sebab, dari data BPS dalam 10 tahun terakhir ada lahan sawah yang hilang sebanyak 80Hektar setiap tahun dengan total mencapai 825Hektar lahan sawah.
“Seluruh elemen masyarakat harus menjaga kelestarian hutan, harus mempertahankan tanahnya. Kami mendorong agar Kuningan bisa dijadikan lumbung pangan dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Kuningan hingga kebutuhan pangan di Jabar,” ujarnya.
Untuk itu kata Aras, keseriusan pemerintah harus dibuktikan secara nyata untuk tidak memberikan hutan Kuningan kepada kelompok manapun atas alasan pemanfaatan. Dirinya mengajak kepada seluruh mahasiswa, pemuda, masyarakat Kuningan untuk sama-sama memprotes kebijakan tak berpihak pada rakyat yang ada di pemerintahan, baik itu eksekutif maupun legislatif yang tidak mencerminkan sebagai kabupaten berdaulat.
“Kami pun sebagai mahasiswa dan kader PMII, tentu kami mempunyai harapan besar agar pemerintah memposisikan kepeduliannya terhadap warga miskin dan pengangguran. Kami menuntut agar pemerintah bisa segera menuntaskan kemiskinan, pengangguran, tolak eksploitasi hutan dan tanah Kuningan, dan Kuningan harus menjadi daerah produksi pangan,” tegasnya lagi.
Para mahasiswa melakukan aksi long march mulai dari sekretariat PMII yang berlokasi di Kelurahan Windusengkahan Kuningan menuju Kantor Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH. Aksi para mahasiswa juga diterima langsung Bupati Acep didampingi jajaran pejabat Pemkab Kuningan. (andri)