KUNINGAN (MASS)- Berbagai cara dilakukan agar hujan turun, selain melakukan salat istisqa seperti yang dilakukan Pemkab Kuningan pada Selasa pagi di halaman Setda Kuningan.
Ditempat lain juga dilakukan berbagai ritual , selain cingcowong juga ada ritual memandikan kepala desa.
Ritual ini dilakukan oleh Warga Desa Legokherang Kecamatan Cilebak ditutugan gunung Subang. Ada istiadat yang sudah ratusan tahun ini terpaksa mereka lakukan karena hujan tak kunjung turun. Padahal, warga sudah kesulitan air.
Ritual ini dilakukan pada Selasa pagi dimana, puluhan orang dari Dusun Kliwon berjalan dengan sesepuh atau kokolot desa menuju gunung. Dengan jarak cukup jauh dan medan sangat berat. Mereka menuju blok gentong.
Dinamakan gentong karena di lokasi tersebut terdapat gentong ‘suci’ yang tersimpan di bawah pohon besar keramat. Sebelum melakukan pemandian kepala desa, terlebih dahulu menyembelih kambing dan langsung dimask di tempat.
Setelah semua beres dimasak bersama nasi kuning, maka dilakukan doa bersama . Selain minta diberikan keselamatan, juga meminta kepada yang maha kuasa agar hujan segera turun karena warga sangat membutuhkan.
Setelah memandikan kepala desa dengan air dari gentong suci dan diakhiri makan bersama. Meski jumlah warga ribuan namun ritual ini selalu bergilir setiap dusun sehingga hanya diwakili oleh tokoh masyarakat.
“Ini ada istidat budaya kami yang sudah ada sejak ratusan tahun. Kami akan terus menjaga. Selama saya memimpin ini baru tiga kali dilakukan yakni 2017, 2018 dan sekarang 2019,” jelas Kades Legokherang Mulyadi kepada kuninganmass.com, Selasa usai melaksanakan ritual.
Ia berharap dengan melaksanakan doa dan dan dimandikanya dirinya dengan air yang berada di dalam gentong, maka hujun segera turun. Biasanya setelah dilakukan pemandian kades beberapa hari kemudian hujan turun.
Ia berharap kepada pemerintah agar ada bantuan khusus. Hal ini untuk bisa membuka jalan ke lokasi gentong agar lebih mudah dilalui. (agus)