KUNINGAN (MASS) – Watak utama seorang pembelajar adalah tawadhu nak.
Hanya dengan kerendahan hati, manusia bisa mendapat ilmu dari setiap pengalaman hidupnya.
Pengalaman itu adalah guru terbaik nak.
Hidup itu bergerak dari satu peristiwa ke peristiwa berikutnya.
Semakin hari akan semakin banyak pengalaman yang kita alami.
Banyaknya pengalaman yang kamu peroleh seharusnya berbanding lurus dengan perolehan ilmu.
Pengalaman tak akan memberi ilmu apapun kepada orang yang tinggi hati. Ingatlah selalu akan hal itu nak.
Orang yang bertambah ilmunya itu ditandai dengan semakin lembut hatinya, tenang perangainya, dan santun tindak-tanduknya.
Ilmu akan membuat seseorang mengerti keharusan bersikap sebagai manusia. Keharusan untuk menjaga martabat.
Ilmu itu cahaya kecerahan hati.
Orang yang tercerahkan akan mengerti bahwa setiap peristiwa yang kamu alami adalah ayat kauniah yang Alloh SWT bentangkan berupa hikmah untukmu nak.
Katamu teguran ummi lebih mempan dari nasihat gurumu yang lembut nak, masa iya sih padahal terkadang ummi merasa terlalu panjang kali lebar kali tinggi hingga mungkin membuat kamu tak tersentuh, malah timbul rasa dongkol, kecewa, benci dan marah padaku nak.
Ketahuilah.. perasaan kecewa, dendam, benci dan marah itu adalah reaksi perasaan yang teramat sangat melelahkan hati karena jiwamu akan tertekan, ragamu tak merdeka dan sudah barang tentu akan melemahkan fisikmu juga nak.
Itulah sebabnya kita diajarkan agar belajar hingga ke liang lahat. Artinya,
hidup itu harus dijalani dengan cara memposisikan diri sebagai pembelajar. Dan “syarat utama pembelajar” adalah tawadhu. Kemudian ADAB dulu baru ILMU. Maka kamu akan merasa selalu kurang dan haus akan ilmu nak.
Semoga Alloh SWT senantiasa membukakan pintu hatimu nak.
Ambil hikmah dari pengalaman pahitmu. Jangan pernah merasa rugi. Anggap sebagai ongkos pembelajaran yang tak seberapa dibanding dengan taburan ilmu yang kamu dapat nak.
Pembelajar itu selalu tetap menjaga hubungan baik dengan siapapun. Persahabatan selalu langgeng. Sementara orang yang hidupnya fokus pada materi, ia akan kehilangan kewaspadaan dalam menjaga hubungan. Berkawan dengan siapapun akan selalu diakhiri dengan perselisihan. Hidupnya berisi agenda menambah daftar musuh setiap hari. Karena hatinya tak diprogram untuk menemukan hikmah.
Waspadai itu nak.
Jadilah pembelajar sejati ya nak, karena pengalaman adalah guru terbaik.
Bersama Salimah, Tingkatkan Adab kepada Guru, Menuju Kemajuan Peradaban.
Ninin Setianingsih, S.P.
(Penulis adalah Ketua PD Salimah Kab. Kuningan)