KUNINGAN (MASS)- Milangkala ke-391 Desa Subang yang jatuh pada hari Jumat (27/8/2021) berlangsung meriah.
Pada kegiatan tersebut, Bupati Kuningan, H. Acep Purnama berkesempatan untuk hadir memenuhi undangan panitia peringatan.
Hadir mendampingi Bupati, Wabup HM Ridho Suganda, Kalak BPBD Indra Bayu Permana yang merupakan mantan Camat Subang.
Kemudian, Camat Subang, Kepala Desa Subang, Irin Ismail, Ketua BPD Desa Subang, Perangkat Desa, Panitia Milangkala Desa Subang, Kapolsek, Danramil, Kompepar Giri Walini Desa Subang dan tokoh masyarakat Desa Subang.
Acara dimulai dengan Tradisi Ngayun, dimana tradisi ini merupakan tradisi warisan turun temurun dari leluhur.
Tradisi ngayun di Desa Subang merupakan salah satu hasil dari proses akulturasi budaya antara kepercayaan para leluhur dengan budaya islam. Hal ini terlihat dari persyaratan alat yang digunakan dan tawasul pada Tradisi Ngayun.
Menurut Ketua Panitia Iman Sukmana S.PdI, Milangkala Desa Subang Ke-391 mengusung tema “Semangat Percaya Diri Dengan Ketulusan dan Kesetiaan Demi Mewujudkan Subang Yang Sugri Walagri Malar Walatra”.
Acara peringatan HUT ke-391 Desa Subang berjalan dengan lancar serta antusiasme masyarakat yang cukup positif serta menerapkan prokes dengan sangat baik.
Tujuan diselenggarakannya acara ini yaitu untuk mengingat perjuangan leluhur di Desa Subang dalam menjaga dan merawat Desa Subang hingga saat ini.
Dalam sambutan selanjutnya, yang disampaikan oleh Ketua LPM Desa Subang, Elon menjelaskan sejarah singkat terbentuknya Desa Subang.
Menurutnya, sejarah awal mula terbentuknya desa tersebut berawal dari seorang laki-laki keturunan kerajaan Mataram yang bernama Raden Wirananggapati yang dikenal dengan nama Raden Mas Wuryah Martapura.
Dia pernah diangkat sebagai raja Mataram selama satu hari karena saat itu usianya baru 8 tahun. Setelah dewasa ia meminta ijin kepada ibunya untuk mengembara ke tatar Sunda tepatnya di Desa Subang dengan membawa bekal pusaka berupa karembong lokcan sebagai ciri keturunan kerajaan Mataram.
Disana ia bertemu dengan Ki Jabasraga seorang dalem di wilayah kedaleman Ketug dan menikah dengan putrinya bernama Nyi Suka Inten.
Suatu waktu Ki Jabasraga mengutus Raden Wirananggapati untuk berkunjung ke kerajaan Mataram II memberikan seba tahunan.
Namun sekembalinya dari kerajaan Mataram II ia menyampaikan pesan dari sultan pada Ki Jabasraga bahwa ia telah memberhentika dengan hormat Ki Jabasraga sebagai Dalem Ketug karena usianya yang sudah tua dan digantikan oleh Raden Wirananggapati.
Raden Wirananggapati memerintah Kedaleman Ketug dengan arif dan bijaksana, namun karana Raden Wirananggapati bukan keturunan Ki Jabasraga ia memindahkan pusat pemerintahan kedaleman Ketug ke daerah pertanian di sebelah utara Ketug lama dan sebelah timur Subang (sekarang Cibangsalan).
Nama kedaleman Ketug tidak digunakan lagi diganti dengan nama Desa Trisuban yang menjadi cikal bakal Desa Subang.
Perpindahan dari Ketug ke Cibabangsalan sekitar tahun 1630, dan Raden Wirananggapati merupakan Kepala Desa Subang pertama sampai akhir hayatnya. Dia memerintah Desa Subang dari tahun 1630 sampai dengan 1660.
Kepala Desa Subang, Irin Ismail dalam sambutannya mengatakan, pada tanggal 27 Agustus ini sebagai hari jadi Desa Subang, maka dari itu, dalam perayaan ini untuk mempererat tali silaturahmi warga subang baik yang merantau atau pribumi agar mempunyai rasa memiliki tanah kelahirannya.
Kemudian, menurutnya Desa Subang memiliki ikon “ngayun”, yang menjadi ciri khas desa ini.
Sementara itu, dalam sambutannya dengan menggunakan Bahasa Sunda, Bupati Kuningan memaknai acara peringatan milangkala ini sebagai kegiatan instrospeksi diri mengenai apa yang sudah dibuat dan apa yang sedang direncanakan untuk pembangunan desa.
Bupati mengucapkan selamat hari jadi ke-391 untuk Desa Subang serta harapan terbaik untuk desa ini.
”Abdi ngahaturkeun wilujeng milangkala ka masyarakat Desa Subang nu ka-391. Laksanakeun Pangwangunan dina sagala bidang demi kamajuan Desa Subang. Abdi Percanten ku kompak sareng guyubna masyarakat Desa Subang, pangwangunan nu tos direncanakeun tiasa berjalan sakumaha mestina,” ujarnya.(agus)
Pingback: Ada Tradisi Ngayun di Milangkala ke-391 Desa Subang – ABPEDNews.Com