Connect with us

Hi, what are you looking for?

Government

Ada Suspect Virus Corona di RSUD Waled Bikin Warga Kuningan Was-was

KUNINGAN (MASS – Dugaan ada pasein di RSUD Waled yang suspect virus corona membuat warga Kuningan was-was. Paslanya, mereka takut virus itu masuk ke Kuningan terlebih warga Kuningan yang berangkat ke luar negeri cukup banyak.

“Was-was, sudah pasti terlebih membaca tentang dahsyatnya serang virus tersebut, terlebih hingga saat ini belum ada vaksinya. Saya berharap baik yang di Cirebon maupun Bandung bukan virus corona hanya bantuk biasa,” ujar Widya salah satu warga Kuningan.

Sementara itu, Plt Kadinkes Kuningan Dr Susi Lusiyanti melalui Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan  Iyud Sudarman ketika dikonfirmasi terkait dugaan virus corona mengatakan, pihaknya masih menunggu info yang resmi dari provins.

“Upaya yang bisa kita lakukan saat ini adalah mengedukasi masyatakat untuk promotif dan perventif melalui Puskesmas di wilayah kerjanya masing-masing. Surat dari Dinkes tentang  himbauan itu sudah kita kirim ke Puskesmas,” jelasnya, Selasa (28/1/2020).

Advertisement. Scroll to continue reading.

Terkait kejadian id Cirebon, Iyud mengatakan, belum pasti karena itu baru dugaan sehingga warga tidak perlu panik. Pihak Dinnskes sudah melakukan upaya.

Sekadar informasi virus corona  ditemuka pertama kali di di Wuhan.   Virus corona terbilang jenis baru atau novel Corona Virus (2019-nCoV) sehingga sangat berbaya. Sampai 23 Januari 2020 ada sekira 440 kasus dan 17 meninggal dunia akibat nCoV di Wuhan.

Karena itu Kementerian Kesehatan terus memperkuat pencegahan di setiap pintu masuk negara. Masa inkubasi sampai timbul penyakit kurang lebih 18 hari. Sehingga  bisa saja seseorang tertular nCoV di Tiongkok tapi sakitnya baru terjadi di Indonesia.

Namun demikian, Kemenkes melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di bandara maupun pelabuhan menekankan upaya pencegahan dengan memasang termoscanner. Setiap penumpang dari luar negeri terutama dari negara yang terkena wabah nCoV seperti Cina, Thailand, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan AS diperketat untuk pemeriksaan melalui termoscanner.

Advertisement. Scroll to continue reading.

”Ada juga health allert card diberikan kepada semua penumpang di pesawat atau kapal. Apabila dalam dua minggu mengalami gejala seperti batuk, demam harus diperiksakan ke Fasyankes,” kata dr Wiendra yang dikutip dari laman kemeske.go.id.

Wiendra mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan berperilaku hidup bersih dan sehat. Utamakan cuci tangan pakai sabun sebelum makan.

”Yang paling penting adalah semua orang tidak usah cemas, tidak usah terlalu panik, tapi mempersiapkan PHBS, mulai dari cuci tangan pakai sabun, kalau sakit periksa ke Fasyankes, dan perhatikan etika batuk seperti dengan menggunakan masker saat batuk,” ucapnya.(agus)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version