KUNINGAN (MASS) – Sebelum insiden pohon tumbang di Jalan Cirendang, pagi harinya ada do’a bersama di GOR Ewangga. Doa bersama tersebut melibatkan ribuan orang.
Acara itu digelar KPU Kuningan bertajuk Pernyataan Bersama Elemen Masyarakat dan Do’a Bersama Untuk Pilkada Damai. Hadir dari unsur muspida, tokoh agama, tokoh masyarakat, para pejabat daerah, camat, kades, sampai media massa.
“Kegiatan ini bertujuan untuk menyosialisasikan kepada seluruh elemen masyarakat di Kuningan bahwa akan ada Pilkada Serentak pada Hari Rabu tanggal 27 Juni 2018 nanti,” terang Ketua KPU Kuningan, Hj Heni Susilawati.
Tujuan lain, lewat kegiatan itu dia berharap agar seluruh elemen masyarakat sama-sama berikhtiar meningkatkan kualitas pilkada serentak lebih baik dari sebelumnya. Disamping itu, menyatukan rasa kebersamaan dengan menempatkan pilkada sebagai sebuah kepentingan bersama.
“Kepentingan masyarakat untuk memilih pemimpin. Kepentingan parpol untuk mengajukan pasangan calon. Dan semua harus kita tempatkan dalam kepentingan bersama untuk memilih pemimpin,” jelas Heni.
Ia berharap isu-isu SARA tidak menjadi komoditas politik untuk menjatuhkan satu sama lain. Terlebih memperkeruh suasana rasa kebersamaan di antara masyarakat Kuningan. Sebaliknya, rasa silih asah, silih asih dan silih asuh di pilkada harus tetap terjaga.
“Kami berharap pula, masyarakat bijak menggunakan medsos, tidak digunakan untuk menjatuhkan satu sama lain, tapi terus berikan pencerahan memilih berdasakan misi visi dan programnya,” kata dia.
Heni ingin agar masyarakat siap kalah dan siap menang. Ketika menang dihormati dan ketika kalah disayangi. KPU selaku penyelenggara memaksimalkan ikhtiar sampai ke tingkat PPS agar terjaga netralitasnya, integritasnya serta profesionalitasnya untuk seluruh elemen masyarakat Kuningan.
Ditanya potensi perpecahan saat proses pilkada berlangsung, ia mengungkapkan, sebetulnya masyarakat itu tergantung para tokohnya. Sepanjang parpol dan tokoh masyarakat memberikan pendidikan politik yang baik maka masyarakat pun akan menuruti.
“Tapi kalau di atasnya memberi contoh-contoh yang tidak baik, masyarakat pun mudah mengikuti. Sehingga dalam hal ini, keteladanan harus disebarkan kepada masyarakat,” tandasnya.
Do’a bersama itu dilangsungkan Jumat (5/1/2018) pagi hingga sebelum waktu shalat Jumat. Bupati H Acep Purnama tidak terlihat hadir dalam acara itu. Begitu juga Wabup Dede Sembada. Dari Pemda diwakili Sekda Drs H Yosep Setiawan MSi. (deden)