KUNINGAN – Paslon Bupati/Wakil Bupati Acep Purnama-Ridho Suganda, mendapat sambutan istimewa saat memenuhi undangan Isra Mi’raj Pondok Pesantren Nurul Falah, Desa Karangmangu, Kecamatan Kramatmulya. Selain Isra Mi’raj, juga dilakukan santunan bagi santri-santri Tahfiz Qur’an Yatim piatu.
Baik Acep maupun Ridho kompak datang bersamaan ke ponpes. Bagi pengasuh ponpes, keduanya adalah bukan orang lain bagi pondok. Telah begitu banyak bantuan diberikan untuk keberlangsungan ponpes. Dimana, sebagian besar santrinya berasal dari yatim piatu, atau anak tidak mampu ini.
Pengasuh pondok bercerita tentang kebaikan Acep Purnama. Salah satunya sewaktu ada 2 orang santrinya mengalami kecelakaan lalu lintas. Sehingga harus dilakukan perawatan. Dibantu kepala desa dan pengurus yayasan lain, pihaknya menghadap memohon bantuan kepada Acep Purnama waktu itu.
“Tengah malam menghadap ke Pak Acep Purnama. Kami menunggu dari jam 08 dan baru bisa ketemu beliau sekitar hampir jam 12 malam karena kesibukannya melayani warga,” tutur dia.
Tanpa merasa kesal dan marah, dengan tubuh yang mungkin sangat lelah, cabup nomor urut 3 ini, tetap menerima para pengurus pondok, dan bersedia membantu santri yatim piatu yang terkena kecelakaan ini.
“Ibu-ibu, bapak-bapak, Kalau kita kedatangan tamu jam 12 malam mau diterima gak. Apalagi sambil datang minta bantuan. Beliau (Acep Purnama,red) dengan ikhlas, sabar menerima dan membantu warga yang datang,” katanya, disambut teriakan Allahu Akbar dari para santri.
Untuk itu Ia mengajak para santri dan warga untuk mendoakan agar kedua tamunya, Acep Purnama dan Ridho Suganda dapat terpilih kembali menjadi pemimpin masyarakat. Pemimpinnya orang Kuningan. Ia yakin Acep-Ridho mampu membawa kesejahteraan bagi semua warga Kuningan.
Dalam sambutannya Acep Purnama mengatakan bahwa ada sebuah hikmah dan makna terkait peringatan Isra Miraj ini, yang intinya kita harus hijrah dari keburukan ke kebaikan dari kebaikan ke yang lebih baik lagi.
“Insya Allah, untuk kebaikan di jalan Allah tidak ada hal yang tidak mungkin.
Mari kita jalani keseharian kita untuk memperoleh nilai-nilai bermanfaat. Mari menjadi insan bermanfaat, minimal untuk diri sendiri paling tidak kita tidak menyusahkan orang lain,” ajaknya.
Suasana Isra Mi’raj, dan kebersamaan Acep-Ridho bersama keluarga besar Ponpes Nurul Falah semakin menambah haru ketika beberapa santri yatim-piatu ini mempersembahkan sebuah lagu “Rindu Ayah”. Suasana kesedihan langsung pecah saat para santri yang sedang tampil, menyanyikan lagu yang mengingatkan kepada ayah-ayah mereka yang telah tiada ini sambil menangis berlinangan air mata.
Acep Purnama terlihat ikut larut dalam keharuan ini. Sesekali Ia terlihat mengusapkan tisyu ke matanya tanda menahan tangis karena ikut merasakan apa yang yatim piatu itu rasakan. Usai para santri itu bernyanyi, Acep Purnama dan Ridho Suganda langsung naik ke atas panggung, Keduanya memeluk mereka satu persatu.
“Yang rajin, yang soleh. ada bapak,” bisik Acep Purnama ke anak-anak yatim piatu Nuurul Falaah. (agus)