KUNINGAN (MASS) – Sementara infrastruktur terus dikebut, Pemerintah Kabupaten Kuningan tak lupa menyentuh sisi kemanusiaan, mulai dari guru ngaji yang diberi insentif, rumah-rumah tak layak yang diperbaiki, warga tak mampu yang kini 99% terdaftar BPJS, hingga gagasan besar seperti Sekolah Rakyat dan Koperasi Merah Putih. Dalam Podcast Kuningan Mass yang tayang pada Kamis (5/6/2025), Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si membeberkan program-program yang menyasar langsung ke jantung kehidupan sosial masyarakat.
Ia menjelaskan secara rinci, beberapa program pelayanan sosial dan kesejahteraan masyarakat yang kini mulai berdampak nyata di lapangan. Salah satu program yang menyentuh langsung yakni pemberian insentif kepada guru ngaji.
“Mereka adalah ujung tombak pendidikan karakter di desa. Tidak boleh dilupakan,” tegas Bupati.
Program tersebut menjadi langkah awal perhatian pada sektor non-formal yang selama ini sering luput dari sistem birokrasi. Tak hanya itu, pencapaian cakupan BPJS lebih dari 99% bagi warga Kuningan menjadi salah satu kebanggaan tersendiri.
“Ini kerja kolaboratif yang luar biasa. Target kita adalah pelayanan kesehatan universal, tanpa diskriminasi,” katanya.
Bupati juga mendorong warga yang belum aktif agar segera mengurus aktivasi, yang kini prosesnya dipermudah melalui Dinas Sosial dan Disdukcapil. Masalah Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) juga tidak luput dari perhatian. Meski belum dapat diatasi sepenuhnya karena keterbatasan anggaran, Bupati menyebut program itu akan terus berlanjut secara bertahap.
“Kita butuh data yang akurat dari camat dan kepala desa. Banyak warga yang belum terdata padahal sangat membutuhkan bantuan,” ungkapnya.
Sebagai upaya menghadapi tingkat pengangguran dan kemiskinan, Pemkab menggulirkan Sekolah Rakyat dan Koperasi Merah Putih sebagai solusi inovatif. Sekolah Rakyat dirancang untuk mendidik masyarakat dalam keterampilan dasar, kewirausahaan, hingga literasi digital. Sementara Koperasi Merah Putih ditujukan sebagai motor ekonomi rakyat, berbasis gotong royong dan kolaborasi antar warga.
“Kita ingin koperasi ini tidak hanya menjadi tempat simpan pinjam, tapi juga ruang produksi dan distribusi,” jelasnya.
Bupati Dian mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari perangkat desa hingga tokoh agama, untuk ikut serta dalam mendukung dan mengawasi jalannya program sosial tersebut.
“Yang kita bangun bukan hanya jembatan fisik, tapi jembatan empati antara negara dan warganya,” tutupnya.
Selengkapnya, tonton di bawah ini :