KUNINGAN (MASS) – Di balik sapaan pagi yang tampak sederhana, tersimpan perubahan besar yang kini dirasakan ribuan siswa SMP di Kabupaten Kuningan. Program Pagiku Cerahku dinilai bukan hanya menghadirkan senyuman di pintu gerbang sekolah, tetapi juga mengubah wajah kedisiplinan dan sikap saling menghargai.
Berdasarkan data terbaru, sebanyak 93 persen dari 3.115 siswa SMP di Kabupaten Kuningan menyatakan, program Pagiku Cerahku telah membawa dampak positif bagi mereka. Angka tersebut menjadi bukti konkret gerakan sapa pagi itu bukan sekadar formalitas, tetapi benar-benar menjadi kekuatan pembentukan karakter.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Dr. Udin Khaerudin, M.Pd., yang menjadi PIC Pagiku Cerahku sekaligus Kasi Kurikulum dan Penilaian SMP Disdikbud Kuningan, menyampaikan dalam podcast Kuningan Mass pada Selasa (27/5/2025). Ia mengungkapkan, survei dilakukan untuk memastikan capaian program tersebut berbasis data, bukan sekadar asumsi.
“Kami mengedarkan angket kepada siswa, guru, orang tua, dan kepala sekolah. Hasilnya menunjukkan bahwa program ini sangat dirasakan manfaatnya,” ungkapnya.
Empat indikator utama yang disurvei yaitu kedisiplinan, sopan santun, saling menghargai, dan rasa percaya diri. Hasilnya, keempat indikator tersebut rata-rata dinilai sangat baik oleh para siswa.
“Ini menunjukkan, Pagiku Cerahku benar-benar menjadi gerakan yang membentuk budaya positif di sekolah,” tuturnya.
Tidak hanya siswa, para guru yang terlibat juga merasakan hal serupa. Sebanyak 110 guru SMP yang mengisi angket menilai Pagiku Cerahku sangat bermanfaat, meskipun beberapa guru perlu menyesuaikan diri dengan rutinitas pagi yang lebih padat.
“Tantangan kami adalah menguatkan komitmen guru dan kepala sekolah agar terus terlibat penuh setiap pagi. 93 persen siswa SMP merasakan dampak positif. Ini hasil kerja keras dan komitmen bersama antara sekolah, pengawas, dan orang tua,” pungkasnya. (argi)
Selengkapnya, tonton di bawah ini :