KUNINGAN (MASS)- Kanit Intelkam Polres Kuningan AKP Iwan Rasiwan SH MH menerangkan, 80 persen pelaku teroris adalah warga Jawa Barat. Hal itu ia sampaikan ketika mengisi materi Seminar Nasional Kebangasaan Pancasila pada Sabtu (7/4/2018) di Gor Ewangga.
Acara ini mengambil tema Implementasi Pancasila Dalam Sendi Kehidupan. Kegiatan ini digelar oleh LPP Pustaka Indonesia dengan Badan Pembina Ideologi Pancasila.
Adapun Peserta adalah para kepala sekolah yang berada dilingkup SD dan SMP. Total ada 150 peserta yang hadir dalam acara yang digelar di pulau jawa dan Sumatera itu.
Menurut Iwan dari jumlah 80 persen itu, ada beberapa warga Kuningan yang terlibat aksi teroris. Bahkan, salah satu terlibat di negara Filipina.
Di Lapas Kuningan juga lanjut dia, ada dua orang napi pelaku teroris. Mereka dalam pengawasan dan tidak mau berbaur dengan napi yang lain.
“Ketika Jumatan pun lebih memilih memisahkan diri. Ketika yang lain beres, mereka baru memulai,” tandasnya Iwan.
Pria kelahiran Karawang itu melanjutkan, dengan adanya seminar ini diharapkan ideologi pancasila semakin kuat, sehingga ketika ada yang mau mencuci otak tidak terpengaruhi.
Terpisah, Direktut LPP Pustaka Indonesia Amir Pranoto menyebutkan, kegiatan ini digelar di pulau jawa dan sumetera. Tujuannya untuk menguatkan ideologi pancasila dikalangan pendidik.
“Diharapkan ada transper ilmu dari peserta yang hadir kepada rekan-rekannya di tempat kerja. Untuk di Kuningan jumlah perserta minim karena dalam waktu bersamaan ada seminar juga,” jelas pria asal Purwokerto itu.
Selain dari Polres juga hadir sebagai narasumber dari Kodim Kuningan dan juga dari Pemkab Kuningan. Dan yang paling utama dari Badan Pembina Ideologi Panasila Badan Pembina Ideologi Panasila yakni yang menjabat Deputi Soni Suharso.
Sementara itu, Soni menyebutkan, BPIP itu dulunya bernama Unit Kerja Presiden bidang Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Tugasnya adalah mensosialisikan mengani pancasila kepada warga Indonesia.
“Tugasnya adalah menggelar kegiatan seperti ini kepada masyarakat khususnya pendidik, sehingga nantinya akan semakin mengerti dengan makna Pancasila. (agus)