KUNINGAN (MASS) – Tahun ajaran ini Ponpes Husnul Khotimah kembali menelorkan begitu banyak lulusan. Bahkan dari sekian banyak lulusan tersebut, 56 orang diantaranya berhasil menghafal Al Qur’an 30 juz sekaligus.
Ini terungkap dalam Haflah Attakharruj angkatan XXI belum lama ini (5/5/2018). Sebanyak 399 santri mengikuti pelepasan kelulusan tahun ini, termasuk diantaranya 56 santri yang hafal 30 juz Al Qur’an.
Hadir dalam acara tersebut Kadisdik Jawa Barat Dr. Ir. Ahmad Hadadi, M.S.i, Pejabat Pemerintahan, Wali Santri, Pengurus Yayasan Husnul Khotimah dan undangan lainnya.
Pimpinan Ponpes, KH. Muhammad Sabiqin, Lc merasa bangga dan bersyukur atas peningkatan dibanding tahun sebelumnya. “Alhamdulillah tahun ini yang Hafidh dan Hafidhot 30 Juz Al Qur’an ada 56 santri, tahun sebelumnya ada 36 santri dan tahun sebelumnya lagi 28 santri,” ungkapnya.
Hal membanggakan lainnya adalah santri yang diwisuda, seluruhnya lulus Pondok, Kemenag dan Qur’an 100 %. Sabiqin menambahkan, selain itu 27 orang lulus PTN melalui jalur SNMPTN, masuk ranking ke-3 terbanyak MA/MAN se-Jawa Barat yang lulus SNMPTN. 10 orang lulus masuk Universitas Islam Madinah Kerajaan Saudi Arabia.
Selain wisuda santri, pondok pesantren juga mengumumkan santri teladan tahun ini yaitu atas nama Azmi Abdul Latip, kelas 12 PK-1 asal Sumedang, dan Izzah Taqiyya, kelas 12 IPS-3 asal Bogor. Kemudian santri nilai akademik terbaik, dari jurusan IPA, diraih Luqman Abdan Syakuran asal Singkawang dengan nilai rata-rata 94,13, jurusan IPS diraih Izzah taqiyya asal Bogor dengan nilai 93,34 dan jurusan PK diraih Khoirotunnida asal Lampung dengan nilai 91,91.
Ustadz Sabiqin berpesan kepada para santri yang diwisuda agar jangan berhenti menuntut ilmu. “Ikhlaskan niat dalam mencarinya, juga jangan lupa untuk berusaha kuat mengamalkannya. Ilmu itu pohon adapun amal itu buahnya, seorang tidak disebut alim kecuali mengamalkan ilmunya,” pesan mantan wakil rakyat tingkat kabupaten dan provinsi tersebut.
Kepada ratusan lulusan, Sabiqin pun mengingatkan bahwa hidup itu adalah belajar. Dikatakan, tak ada kata berakhir untuk belajar. Ia meminta agar belajarlah dari pengalaman, belajarlah dari kesalahan, belajarlah dari kegagalan, belajarlah dari alam, belajarlah dari orang lain.
Kemudian ia pun meminta kepada para lulusan untuk belajar bersyukur walau tak cukup, belajarlah ikhlas walau tak rela, belajarlah taat walau berat, belajarlah memahami walau tak sehati, belajarlah terus memberi walau tak dihargai, peduli walau tidak dihiraukan, belajarlah kuat meskipun kondisi badan dan jiwa lemah.
“Belajarlah tersenyum saat terluka, belajarlah mengalah untuk menang, belajarlah berani maju meski rintangan menghadang, belajarlah menjadi terbaik dalam kumpulan orang-orang baik, demikianlah hidup itu belajar dan belajar,” tandasnya.
Ia menyampaikan bahwa seluruh civitas akademika pesantren mencintai dan menaruh harapan yang tinggi kepada lulusan. Sudah banyak orang yang berilmu tapi belum banyak yang mengamalkannya, banyak sudah berikrar beriman, tapi hanya sedikit yang mampu istiqomah.
Maka, pesan Sabiqin, jadilah orang yang berilmu dan mengamalkannya. Lalu, menjadi orang yang beriman kepada Allah dan istiqomah di jalanNya.
“Jadilah kalian alumni Husnul Khotimah ini arus kesolehan di manapun kalian berada bukan malah hanyut mengikut arus sehingga hilang kepribadian yang akhlaknya tergerus. Antum rijal Hazhihil ummah, masyarakat bangsa dan negara ini menunggu tangan-tangan terampil kalian yang telah memadukan ilmu umum dan agama, benar aqidahnya, ibadahnya, kokoh akhlaq dan budi pekertinya,” tegas Sabiqin. (deden)