KUNINGAN (MASS)- Ditargetkan kelar pada 2019, ternyata hingga 2020 pembangunan Waduk Kuningan belum selesai.
Padahal ketika presiden berkunjung ditargetkan 2019 bisa digunakan. Namun, hingga 2020 tak kunjung selesai, sehingga menjadi perhatian semu pihak, tak terkecuali Danrem 063/SGJ.
Danrem 063/SGJ, Kolonel Inf Elkines Villando Dewangga KSAP, Kamis (5/11/2020 datang meninjau pembangunan waduk. Ia melaksanakan pertemuan dengan pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan Pembangunan Bendungan Kuningan yang merupakan proyek strategis nasional.
Waduk Kuningan merupakan proyek strategis yang bertujuan untuk menunjang ketersediaan air di wilayah Kabupaten Kuningan. Bahkan, akan dinikmati oleh warga Jawa Tengah.
Kehadiran Danrem adalah upaya untuk mempercepat pembangunan bendungan dan belanja masalah sehingga pelaksanaan pembangunan proyek strategis dapat selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Diterangkan, TNI nanti sebagai dinamisator dan fasilitator dalam proyek pembangunan strategis Bendungan Kuningan. Pada tahun 2022 Bendungan ini akan dioperasionalkan.
“Nanti saya akan berkoordinasi dengan Pemda dalam mempercepat penyelesaiannya. Kita juga harus bisa menyelesaikan dari berbagai aspek tentu dari aspek UU harus diketahui bersama sebagai dasar bertindak,” sebutnya.
Sementara itu hadir dalam kegiatan tersebut Dandim 0615/KNG,Kepala Kantor BPN /ATR Kab Kuningan, Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung.
Kemudian, Kabid Pertanahan DPKPP, Kanit Ekonomi Polres Kuningan, Camat Cibereum, Kapolsek Cibingbin, Kades Randusari dan Kades Kawungsari serta perwakilan dari masyarakat.
Sekadar informasi waduk ini akan berguna bagi ratusan ribu KK yang berada di Kuningan dan Brebes. Sebab, bisa menghasilkan sumber air irigasi 3.000 Ha.
Waduk Kuningan memiliki waduk luas mencapai 284,45 ha itu. Biaya yang dibutuhkan untuk membangun waduk ini adalah Rp491,42 miliar.
Waduk yang menenggelamkan lima desa di dua kecamatan itu dibangun pada tahun 2013 dan awalnya ditargetkan paling telat tahun 2019.
Waduk memiliki volume tampungan air sebanyak 25,96 juta M kubik. Adapun luas genangan adalah 221,59 ha.
Apabila bendungan ini beres maka akan menghasilkan sumber air bagi irigasi total 3.000 Ha. Dengan rincian irigasi Cileuweung 1.000 Ha dan Cijangkelok 2.000 Ha.
Sementara air baku yang dihasilkan 300 liter/detik. Sedangkan potensi pemabangkit listrik tenaga air menghasilkan 0,5 MW. Dan bendungan ini berada di Desa Randusari Kecamatan Cibeureum.
Adapun lima desa di dua kecamatan yang terdampak bendungan itu meliputi Kecamatan Cibeureum (Desa Randusari, Desa Kawungsari, Desa Sukarapih) dan Kecamatan Karangkencana (Desa Tanjungkerta dan Simpayjaya) Kabupaten Kuninga. (agus)