KUNINGAN (Mass) – Kasus bencana tidak hanya bisa dibantu oleh satu profesi, karena permasalahan bencana cukup kompleks. Sehingga dibutuhkan peningkatan keterampilan untuk membantu sesama. Ini merupakan tujuan dari Seminar Manajemen Bencana dan Disaster Planning yang digelar di aula gedung Darul Arqom Ponpes Husnul Khotimah, Jumat (7/4/2017).
Seminar tersebut merupakan rangkaian Milad Yayasan Husnul Khotimah yang ke-23 yang diselenggarakan Divisi Humas dan Dakwah bekerjasama dengan Klinik Pratama Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kuningan. Seminar ini juga adalah bagian dari acara Jambore Relawan Bulan Sabit Merah Indonesia.
Ketua Panitia Seminar, H Mustofa MKep Ners menyebut, kegiatan dihadiri oleh 165 orang dari berbagai profesi dan instansi. Dalam sambutannya, ia mengatakan tujuan dari acara ini berupa timbulnya kesadaran dari berbagai lembaga dan profesi agar bisa melayani korban bencana dengan baik pada saat terjadi bencana.
“Acara ini bertujuan meningkatkan keterampilan untuk membantu sesama. Kasus bencana tidak hanya bisa dibantu oleh satu profesi, karena permasalahan bencana memang cukup kompleks,” ujarnya.
Materi yang disampaikan dalam seminar ini berupa manajemen pencegahan dan penanganan bencana alam. Diantaranya Kebijakan dan Strageri Pemda dalam Penanggulangan Bencana Daerah yang disampaikan oleh Sri Ucu Sukmawati SE MAk (sekretaris BPBD Kuningan). Lalu, Mitigasi Pra Bencana dan Kesiagaan Bencana oleh dr Eka Budhi SpBS (BSMI Jawa Barat).
Materi lainnya, Pelayanan Keperawatan Individu, Keluarga, dan Masyarakat saat Bencana oleh Arif Mulyana SKep Ners, Trauma Healing Pasca Bencana oleh Rudi Kurniawan SKp MKep, serta Simulasi Bencana yang akan dipimpin oleh Kepala UPT Pemadam Kebakaran Kuningan.
Sanwani SH sebagai Ketua Divisi Humas dan Dakwah Yayasan Husnul Khotimah sekaligus Ketua Panitia Milad Yayasan Husnul Khotimah menjabarkan acara Milad Yayasan Husnul Khotimah ke-23 tahun ini. Selain seminar, beberapa acara yang akan dilakukan seperti Musabaqoh Hifdzil Quran, Senam Prolanis, Workshop Kepenulisan, Lomba Futsal dan Lomba Menghias Bolu.
Hendak digelar pula Dzikir Bersama KH Nonop Hanafi, Santunan 250 Anak Yatim, dan puncak acara berupa Jalan Sehat untuk Civitas Akademika dan masyarakat sekitar.
“Indonesia adalah negeri yang rawan bencana. Kalau kita tidak siap maka kita akan kewalahan,” jelasnya saat menerangkan tujuan dari acara tersebut.
Turut hadir pula Ketua I Yayasan Husnul Khotimah H Maman Kurman. Ia mengapresiasi terselenggaranya seminar dan berharap peserta memanfaatkan momen ini untuk mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya.
“Karena bencana adalah reaksi dari sikap kita selaku manusia,” ujarnya seraya membuka acara seminar ini diiringi gema takbir dari peserta seminar.
Acara yang berlangsung sampai sore itu pun didukung oleh beberapa lembaga dan instansi seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Relawan Indonesia, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Badan Penyuluhan dan Badan Konseling (BPBK), Yudha Karya, dan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI).
Sebelumnya telah dilantik tim tanggap bencana oleh Ketua Umum Yayasan Husnul Khotimah, KH Mu’tamad MPd di Gedung Darul Arqam (6/4/2017). Tim ini dipimpin oleh H Mustofa MKep Ners. Setelah dilantik tim mendapat pembekalan materi tentang penanganan bencana oleh Yayat Sudrajat SE dari bidang kedaruratan dan logistik unit SAR dan evakuasi BPBD Kuningan. (deden)