KUNINGAN (MASS) – Tahun 2016 adalah awal keterlibatan STKIP Muhammadiyah Kuningan dalam program penelitian yang diselenggarakan Kemenristekdikti. Pada tahun tersebut ada satu dosen yang risetnya dibiayai oleh pemerintah.
“Star yang cukup lumayan tentunya bagi perguruan tinggi yang baru seusia dengan anak SD. Suatu kebanggaan dapat memulai eksistensi, bermodalkan spirit belajar dan berusaha yang menuntun STKIP Muhammadiyah terus tumbuh dan berkembang,” ujar Ketua Lembaga Pengembangan Riset dan Tenologi, Dadang Cunandar, M.Pd, Jumat (19/1/2018).
Belajar dari pengalaman sebelumnya, Dadang menjelaskan, LPRISTEK bekerjsama dengan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) yang diketuai oleh Nunu Nurfirdaus M.Pd. terus mencari dan menemukan cara dalam upaya meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Hasil Riset dan pengabdian Dosen. Pembinaan, pelatihan, dan workshop berkaitan dengan Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat menjadi agenda rutin lembaga.
“Imbasnya pada tahun 2017, tahun kedua mengalami lonjakan yang signifikan. Ada 12 Dosen di kampus kami yang mendapatkan hibah penelitian dan pengabdian dari kemristekdikti,” sebutnya.
Mengawali tahun 2018, STKIP Muhammadiyah Kuningan terus mengalami tren positif dalam bidang riset nasional. Kali ini kuantitas riset dan pengabdian yang dibiayai pemerintah semakin meningkat. “Ada 16 Dosen kampus kami yang mendapatkan dana Hibah Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dengan Skema yang berbeda,” kata Dadang.
16 dosen tersebut, 1 dosen dengan skema Penelitian Disertasi Doktor (PDD), 1 Dosen dengan skema Penelitian Kerjasama antar Perguruan Tinggi (PKPT), 12 Dosen dengan skema Penelitian Dosen Pemula (PDP), dan 2 Dosen Peraih Dana Hibah Pengabdian kepada Masyarakat.
“Kami tidak akan berpuas diri karna ini baru babak awal, dan kami akan terus berupaya meningkatkan prestasi untuk mencapai Visi menjadi perguruan tinggi islami, unggul dan berdayasaing di tingkat nasional pada tahun 2030,” tandasnya. (deden)