KUNINGAN (MASS) – Setelah 154 ruas jalan rusak teranggarkan senilai Rp54 miliar dari dana opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), tidak akan lama lagi Jalan Lingkar Timur Selatan (JLTS) pun tinggal menunggu waktu. Bedanya, pengerjaan jalan tersebut bersumber dari BLOPD.
“BLOPD itu belanja langsung Dinas Binamarga dan Penataan Ruang Pemprov Jabar. Sama seperti yang sekarang sedang dikerjakan di Jalan Ciawigebang-Jalaksana, Ciawi-Cidahu dan Cidahu-Gebang. Dikerjakan sama provinsi, kita penerima manfaat,” jelas Kadis PUTR Kuningan, Ir I Putu Bagiasna MT, Senin (3/11/2025).
Sudah fix pengerjaan JLTS akan dilakukan pada 2026, mulai dari Windujanten-Cibinuang-Winduhaji. Untuk itu, pada tahun yang sama Pemkab Kuningan dipacu untuk segera melakukan pembebasan sisa lahan dari Citangtu ke Winduhaji.
“Jadi, dari Windujanten sampai ke Winduhaji dulu. Selebihnya, dari Winduhaji menembus ke Jalan Kertawangunan-Ancaran itu pada tahun berikutnya,” kata Putu.
Ada Rp11 M untuk Jalan Cidahu-Luragung
Meski teralokasi Rp54 miliar dari Opsen PKB, namun Putu mewakili Bupati Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi mengakui belum semua kebutuhan masyarakat terkaver. Seperti Jalan Cidahu-Luragung, Ciniru-Hantara-Cageur, dan Jalan Ciwaru-Cilebak.
Namun pihaknya bersyukur ada anggaran Rp11 miliar dari Inpres Jalan Daerah (IJD) tahun ini yang bisa dialokasikan untuk peningkatan Jalan Cidahu-Luragung.
“Alhamdulillah diluar opsen PKB, ada pos dari IJD sebesar 11 M. Sudah berproses, lelang dan lainnya, tinggal persetujuan pak menteri. Tentu nominal 11 M tidak cukup untuk ruas jalan sepanjang 5,3 kilometer tersebut. Hanya cukup sampai 2,3 kilometer. Selebihnya dilanjutkan pada tahun 2026 dari dana DAK senilai 5,9 M untuk 2 kilometer,” paparnya.
Ruas jalan lainnya, Putu optimistis terdapat pos-pos lain baik dari pusat maupun bantuan provinsi pada 2026 nanti.
Ingatkan Kualitas Wajib Dinomorsatukan
Kepada para penyedia jasa pemegang kontrak, Putu Bagiasna mengingatkan perihal kualitas. Jalan yang nanti akan digunakan masyarakat, harus awet dengan bahan dan ketebalan yang sesuai.
“Kita sudah lakukan briefing dengan pengawas agar memerhatikan kualitas. Jalan harus awet dengan waktu tertentu, bahannya yang bagus, begitu pula ketebalannya pas. Pokoknya kualitas wajib dinomorsatukan,” tandasnya. (deden)
