KUNINGAN (MASS)- Sekolah Karateka Kuningan (SKK) genap berusia 15 tahun pada Desember tahun 2018. Kerja keras Heni E Sulastri mendirikan sekolah khusus karateka ini tidak sia-sia.
Dari SKK inilah lahir ribuan atlet. Bukan hanya atlet untuk Kuningan saja tapi untuk Indonesia. Banyak atlet yang sudah bertarung di ajang internasional. Salah satunya di Kejuaraan Dunia di Maroko.
Untuk tingkat nasional sudah banyak atlet berprestasi. Buktinya adalah dalam PON Jabar. Ada atlet yang meraih medail emas dan perunggu. Meski tidak mewakili kontingen Kuningan tapi mereka berkibar membawa nama harum SKK dan Kuningan.
“Sejak berdiri hingga saat ini sudah ada 3.000 siswa yang kami didik. Suka duka membina atlet meski serba awalnya terbatas tapi lama kelamaan membuat kami terus berkibar terlebih sudah berbadan hukum,” ujarnya Heni kepada kuninganmass.com, Jumat (28/12/2018).
Sudah berbadan hukum dan punya komitmen mamajukan olahraga karateka di Indonesia membuatnya dipercaya oleh Kemenpora menggelar Kejurnas. Tentu kepercayaan ini tidak disia-siakan.
“Kami rutin menggelar kejuaraan agar para atlet terus berkembang. Kejuaraan itu penting untuk melatih mental dan jam terbang,”ujarnya lagi.
Mengenai ‘konflik’ dengan Forki Kuningan bagi Heni hanya bumbu kecil. Baginya, siapa saja berhak memajukan olahraga karateka dan SKK mau bekerjasama dengan siapa saja.
“Kami diajak oleh Kemenpora karena mereka mengetahui bagaimana kiprah SKK. Bagi saya sendiri saat ini ingin fokus mengembangkan karateka di Kuningan dan menciptakan atlet handal dan potensial,” ujar Heni yang sudah memegang sabuk Dan IV itu. (agus)