Connect with us

Hi, what are you looking for?

Government

15 Kecamatan Harus Siaga Menghadapi Bencana

KUNINGAN (MASS)- Menghadapi musim hujan yang akan berdampak pada banjir dan longsor pemerintah Kabupaten Kuningan melakukan Rakor kesiapan kesiagan menghadapi bencana. Acara bertempat di Ruang Rapat Linggarjati Jumat (30/11/2018).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  Kuningan  Agus Mauludin, mengatakan untuk  menghadapi musim penghujan berdasarkan hasil koordinasi dengan  Badan Meteologi Klimatologi Geogisika BMKG Jatiwangi untuk wilayah III Cirebon dimulai Bulan Desember  2018 hingga Maret 2019.Pada kurun waktu akan terjadi curah hujan yang tinggi dan merata.

“Untuk siaga darurat mulai 1 November hingga 31Mei 2019,” ujarnya.

Ia menyebutkan wilayah Potensi kawasan rawan bencana gerakan tanah dan tanah longsor ada di 15 kecamatan. Ke 15 diataranya Kuningan Selatan antara Kecamatan Darma ada sebagian, Selajambe, Subang , Cilebak, Ciwaru, Karangkencan, Ciniru , Hantara , Cibereum , Cibingbin, Garawangi, Luragung.

Sementara itu Sekda Kuningan Dr Dian Rachmat Yanuar, MSi yang sekaligus Kepala BPBD Kuningan, menyampaikan, terima kasih dan apresiasi atas ikhtiar yang sudah dilakukan selama ini kendati ditengah tengah keterbatasan, sehingga bencana dapat diminamilisir.

” Semoga dengan keterbatasan tidak menyurutkan  untuk melayani masyarakat,” ungkapnya.

Ia berharap dalam pelaksanaan semua harus bangun sinergisitas agar dapat bekerja dengan efektif. Dan harus mampu dan bisa melakukan pemanfaatan sarana dan prasarana.

Hal yang penting juga, lanjutnya, bagaimana mayarakat memiliki kemandirian dan tanggap terhadap bencana. Meningkatkan kualitas  data dan informasi terhadap kondisi  cuaca maupun bencana. Hal yang perlu  di perhatian.

Terpisah, Kepala Perhutani Kuningan Adm Tedy Sumarto mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan pemetaan dalam upaya pencegahan bencana. Kejadian bencana  bisa juga karena faktor geologi tanah.

Kaitan dengan  penebangan pohon tidak sembarangan melainkan atas dasar  SOP-nya.  Pihaknya juga melakukan tindakan tegas jika ada warga yang melakukan penebangan dan pembukaan lahan.

“Untuk mengawasi lahan seluas 26 ha perlu adanya kerjasama,” ujarnya.

Dandim 0615 Letkol Informasi Daru mengatakan, lakukan Mitigasi- Pemetaan wilayah dalam rangka penanggulan bencana. Mulai monitoring, himbauan, memberikan pelatihan dan lainnya.

“Hal ini upaya pencegahan sosialisasi dan pencegahan bencana di tiap desa rawan bencana. kita harus berpikir dan bertindak untuk mencegah,” katanya.

Hadir dalam rapat tersebut dari Tim Resksi  Cepat yang sudah dibentuk terdiri dari SKPD,  TNI,  Polri, Perhutani, BUMN, BUMD, Telkom, PLN, PDAM serta forum relawan penaggulangan bencana. (Agus)

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version