KUNINGAN (MASS) – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Kuningan meluncurkan program Balai Ternak BAZNAS di Desa Sayana, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, pada Senin, (21/10/2024). Acara tersebut menjadi langkah penting BAZNAS dalam mendukung sektor peternakan lokal sebagai bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi berbasis zakat.
Peresmian program tersebut ditandai dengan simbolis penyerahan bantuan dan pemotongan pita oleh ASDA I Kabupaten Kuningan, Toni Kusumanto, AP., M.Si., sebagai tanda dimulainya operasional Balai Ternak di Desa Sayana. Hadir dalam acara ini komisioner BAZNAS Kuningan, di antaranya Dr. KH Aang Asy’ari, Lc., M.Si., Dr. H. Uci Sanusi, M.Pd., dan Drs. KH Abdul Aziz Amarullah. Acara ini juga dihadiri oleh Camat Jalaksana beserta Forkopimca Jalaksana, Kepala KUA, serta kepala desa, tokoh masyarakat, dan peternak penerima manfaat.
Menurut Pimpinan Bidang Pendistribusian BAZNAS Provinsi Jawa Barat Dr. Ali Khosim, S.H.I.,M.Ag, sebanyak 100 ekor kambing disalurkan kepada peternak. Dari jumlah tersebut, 70 ekor kambing disumbangkan oleh BAZNAS Kuningan dan 30 ekor dari BAZNAS Provinsi Jawa Barat. Ia juga menjelaskan bahwa program itu merupakan hasil kolaborasi antara BAZNAS RI, BAZNAS Provinsi Jawa Barat, dan BAZNAS Kuningan.
“Dengan program Balai Ternak ini, kami berharap ini menjadi proyek percontohan yang dapat diterapkan di desa-desa lain, sehingga manfaatnya dapat lebih luas dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.
Ia berharap, program Balai Ternak BAZNAS Kuningan ke depannya bisa menjadi model yang diadopsi oleh BAZNAS di kabupaten dan kota lain di Jawa Barat. Dengan demikian, keberlanjutan dan dampak positif dari program dapat dirasakan oleh lebih banyak peternak.
Komisioner BAZNAS Kuningan, H. Yusron Kholid, MSI, turut menambahkan, program itu akan disalurkan ke tiga desa, yaitu Desa Sayana, Giriwaringin, dan Desa Puncak. Ia menekankan pentingnya pengelolaan yang baik dari para penerima manfaat.
“Bantuan ternak ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para peternak agar ke depannya bisa meningkatkan kesejahteraan mereka. Kami berharap kambing-kambing ini bisa dijual pada bulan Dzulhijah untuk memenuhi permintaan kurban masyarakat,” tambahnya.
Pentingnya peran kepala desa dalam mengawasi pelaksanaan program tersebut, lanjutnya. Kepala desa diharapkan mampu memantau agar program berjalan dengan baik dan manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
“Insyaallah ke depan, program ini akan menjadi program prioritas, yang mudah-mudahan setiap tahun akan ada Balai Ternak baru di desa lain,” harapnya. (ztnk/mgg)