KUNINGAN (MASS) – Pelakasnaan open bidding untuk mengisi 11 jabatan yang kosong pada Selasa (3/3/2020) masuk kepada tahapan penulisan makalah. Dari 50 peserta yang lolos ternyata yang hadir adalah 49 orang karena ada satu orang yang mundur karena alasan sakit.
Proses penulisan makalah berlangsung lancar dan para peserta tampak serius. Untuk satu orang yang mundur adalah Sekdis Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kuningan Dodon Sugiharto MPd. Ia mundur karena sakit.
Mundurnya Dodon menjadi ramai terlebih ia memberikan pernyataan dibeberapa media terkait perbandingan dirinya dengan peserta lain yakni Toto Toharudin yang sama-sama begelar SPd dan MPd. Namun, karena Kabag Perekonomian dan SDA itu ada tambahan gelar doktor, maka ia bisa lolos.
Mengenai masalah ini Sekda Kuningan yang juga Pansel Open Bidding Dr Dian Rachmat Yanuar MSi memberikan penjelasan, ketidaklolosan Dodon masuk untuk jabatan Disporapar karena tidak sesuai dengan pendidikan. Sedangkan Toto bisa karena gelar doktornya bidang administrasi.
“Tidak ada permainan karena memang aturannya jelas dari KASN (Komisi Aparatur Sipil Aparatur Sipil Negara ) seperti itu. Selama ini pun kami sudah berusaha untuk berjuang agar semua lolos tapi kerena aturan maka peserta harus menerima,” jelas Dian.
Dian sekali lagi menyebutkan, untuk Toto Toharudin adalah doktor administrasi sehingga bisa lolos. Inti administrasi adalah manajemen, inti manjeman adalah kepemimpinan, inti kepemimpinan adalah pengambilan keputusan. Ia ingin Dodon memahami hal itu.
Sementara itu, bupati ketika ditanya masalah mundurnya Dodon memberikan penilaian itu adalah sah-sah saja dan tidak perlu diperpanjang karena itu merupakan hak pribadinya. Yang mundur tidak melanjutkan karena pertimbangan pribadi.
“Tadi adalah pembuatan atau penyampaikan makalah. Penyampaian makalah itu adalah sebuah pemikiran dari seseorang untuk ke visi misi kedepan apabila nanti ditakdirkan menduduki jabatan,” jelasnya.
Terpisah, Dodon yang sebenarnya lolos untuk pilihan kedua yakni Bappeda memutuskan tidak diambil. Awalnya ia pede bakal lolos di Disporapar karena sudah bertugas selama belasan tahun mulai dari kasi hingga kabid dan sekarang Sekdis. Namun impiannya sirna karena dinyatakan tidak lolos.
“Iya saya sakit jadi mundur. Kalau ngga nyoba kan nanti nyesel ya. Mudah-mudahan bagus saja hasilnya, artinya yang benar berkompetensi tinggi yang jadi pemimpin nanti,” tandasnya. (agus)